Total Tayangan Halaman

Jumat, 07 Agustus 2009

Saat kung2 aku meninggal

21 Juli kemarin hari yang akan selalu aku ingat, karena di hari itu, kung2 aku tersayang, Wong Kay Tong meninggal dunia dalam usia 93 tahun. Yang sangat aku sesali adalah karena aku tidak pulang dalam 7 bulan sedangkan di saat-saat terakhir, kung2 aku sering menanyakan kapan aku pulang. Sehari sebelum kung2 aku meninggal (saat aku jaga malam panum di bagian anak), aku sempat menelepon papa dan ingin berbicara dengan kung2 aku, tapi saat itu kung2 aku sudah tidur dan aku tidak bisa berbicara dengannya untuk terakhir kalinya. Waktu mendengar kung2 aku sudah tidak ada, aku hanya bisa menangis dan menangis 3 hari 3 malam. Aku sangat menyesal dan benar2 menyalahkan keadaan kenapa harus berakhir begitu. Aku belum sempat pulang dan waktu aku pulang, aku hanya bisa melihat peti mati kung2 aku tanpa bisa melihatnya untuk terakhir kalinya (karena penutupan peti tanggal 22, sedang aku baru pulang tanggal 24 nya). Waktu tanggal 24 pun, waktu aku sampai di Ngawi, aku sangat terpukul melihat peti mati kung2 aku beserta fotonya terpampang di situ, aku berharap aku hanya bermimpi. Dan saat papa ku mendampingiku untuk sembahyang di depan peti mati kung2 aku, aku masih bisa menahan tangis, tapi saat masuk ke rumah aku tidak bisa menahannya lagi, aku menangis sejadi2nya di depan saudara2ku sampai mama ku bilang jangan menangis lagi, karena kalau aku menangis, yang lain juga akan ikut-ikutan nangis. Lalu aku bisa mengontrol diriku untuk sesaat, tapi setelah semua saudara ku pulang, aku lagi2 teringat akan penyesalanku tidak pulang waktu kung2 aku sakit apalagi kung2 aku selalu mencari aku dan lagi2 aku menangis sejadi2nya. Aku benar2 tidak menyangka aku tidak bisa menciumnya untuk terakhir kalinya. Waktu aku lihat fotonya waktu penutupan peti, kung2 aku terlihat begitu kurus (karena tidak mau makan sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk diinfus), aku benar2 menyesal sekali, kalau aku tahu keadaannya begitu buruk, pasti aku akan pulang waktu selesai ujian akhir semester 8 kemarin. Tapi semua sudah terjadi, aku hanya bisa mengenangnya dan menjenguknya di kuburan kung2 aku dan menceritakan tentang kung2 aku ke anak2ku dan cucu2ku suatu saat nanti.Karena kung2 aku adalah kung2 terbaik di dunia, berprinsip keras tapi sangat kukagumi dan ramah pada semua orang meski kadang2 sangat tegas. SAYANG KAMU KUNG, A ON AKAN SELALU MENGENANGMU.