VIVAnews - Ambisi manusia untuk menguak rahasia langit, harus dibayar mahal. Tak hanya tenaga dan dana, tapi juga oleh nyawa.
Tiga misi pesawat luar angkasa Amerika atau NASA, Apolo 1, Challenger, dan Columbia harus berakhir duka. 17 astronot tewas.
Setiap Januari, Badan Antariksa AS, NASA mendedikasikan satu hari untuk memperingati para pahlawan luar angkasa - yang harus tewas demi eksplorasi dan penemuan umat manusia.
Peringatan juga ditujukan untuk menghormati para keluarga astronot yang tak pernah melihat orang-orang terkasih pulang.
Pada 27 Januari 1967, Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chafee tewas saat roket Apollo 1 meledak dalam simulasi peluncuran. Hubungan pendek menimbulkan loncatan bunga api dan menyambar oksigen murni yang menjadi salah satu pendorong roket.
Investigasi kecelakaan Apolo 1, jadi pelajaran berharga, para ilmuwan akhirnya berhasil mengirimkan astronot ke Bulan pada 20 Juli 1969 dalam misi Apolo 11.
Kecelakaan kedua dalam misi ruang angkasa NASA menimpa Challenger. Hanya 73 detik setelah lepas landas, pada 28 Januari 1986, Challenger meledak.
Tak ada awak yang selamat. Francis J. Scobee, Michael J Smith, Judith A Resnik, Ellison S. Onizuka, Ronald E. McNair, Gregory B. Jarvis, dan Christa McAuliffe, tewas dalam hitungan menit, setelah mereka melambai dan mengucapkan selamat tinggal
Presiden Amerika Serikat saat itu, Ronal Reagan menyampaikan pidato khusus untuk ketujuh kru. Dia mengutip puisi berjudul 'High Flight' atau 'Terbang Tinggi'.
"Kita tak akan pernah melupakan mereka, juga saat terakhir kali kita melihat mereka, baru pagi ini.
"Saat mereka mempersiapkan sebuah perjalanan, dan melambai mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan Bumi, untuk menyentuh 'wajah Tuhan'."
Pada 1 Februari 2003, musibah kembali terjadi. Pesawat ulang alik Columbia yang memuat tujuh awak, kehilangan kontak dengan stasiun kendali, hanya 16 menit sebelum mendarat ke Bumi.
Kecelakaan diperkirakan terjadi karena sepotong bahan insulator dari tanki bahan bakar yang lepas dan mengenai sayap kiri Columbia.
Columbia hancur berkeping-keping hanya beberapa menit sebelum mendarat di Cape Canaveral.
Lima jam kemudian, Presiden AS, George W Bush, kecelakaan Columbia tak menghentikan usaha penjelajahan antariksa,
Tujuh awak pesawat tewas dalam kejadian itu, yakni, Rick D Husband, William C McCool, Michael P Anderson, Ilan Ramon, David Brown, Laurel Salton Clark, dan Kalpana Chalwa, astronot wanita pertama asal India.
17 astronot NASA yang tewas demi penjelajahan luar angkasa, belum seluruhnya.
Kosmonot Soviet, Vladimir Komarov tewas ketika pesawat antariksa Soyuz-nya jatuh ke bumi tanpa payung. Tiga orang kosmonot Rusia lainnya tewas tahun 1971 ketika pesawat Soyuz mereka sedang memasuki atmosfir bumi.
Sejak tahun 1961, ketika kosmonot Soviet Yuri Gagarin berhasil mengorbit bumi, telah menewaskan total 21 penjelajah langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar