Ilmuwan: Hidup Sampai Usia 100 Tahun Cuma Soal Keberuntungan
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
foto: Thinkstock
Nir Barzilai, ilmuwan dari Albert Einstein College of Medicine mengungkap hal itu setelah mewawancarai 477 lansia berusia di atas 95 tahun. Sebagian di antaranya sudah berusia lebih dari 100 tahun, bahkan ada usianya sudah mencapai 112 tahun.
Hasil wawancara mengungkap fakta mengejutkan, karena sebagian responden memiliki gaya hidup yang tidak sehat termasuk suka merokok dan minum alkohol. Bahkan di antara responden yang usianya lebih dari 100 tahun, hanya 43 persen yang rajin berolahraga untuk menjaga kebugaran.
Temuan ini menyiratkan bahwa peluang seseorang untuk memiliki umur panjang lebih ditentukan oleh faktor keberuntungan. Gaya hidup sedikit banyak juga berpengaruh, namun kebanyakan tetap meninggal saat usianya belum mencapai 100 tahun meski hidup sehat.
Keberuntungan itu diperoleh secara alamiah oleh beberapa orang dalam bentuk 'gen umur panjang'. Gen ini membuatnya berbeda dari orang kebanyakan, sehingga bisa bertahan hidup lebih lama meski kadang-kadang gaya hidupnya justru lebih tidak sehat.
"Jelas sekali dalam penelitian ini, pada beberapa orang faktor lingkungan tidak banyak berpengaruh. Mereka memiliki gen tertentu yang membuatnya terlindung dari pengaruh lingkungan," ungkap Barzilai seperti dikutip dari Washingtonpost, Rabu (3/8/2011).
Karena mengatakan bahwa umur panjang lebih ditentukan oleh keberuntungan, kesimpulan Barzilai seolah-olah ingin mengatakan bahwa olahraga dan gaya hidup sehat tidak terlalu penting. Faktanya dalam penelitian itu, ada yang merokok dan jarang olahraga tapi bisa berumur lebih dari 100 tahun.
Namun Barzilai membantah jika ada yang menyimpulkan demikian. Menurutnya semua orang tetap harus menyiapkan kondisi kesehatannya dengan melakukan gaya hidup sehat, karena jika ternyata dirinya beruntung bisa berumur panjang maka orang itu akan menjadi lansia yang lebih produktif.
(up/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar