Total Tayangan Halaman

Rabu, 03 Agustus 2011

Medicine: Disleksia

Rabu, 03/08/2011 14:16 WIB

Sulit Mengenali Orang dari Suaranya Bisa Berarti Disleksia

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
foto: Thinkstock
Jakarta, Disleksia merupakan gangguan saraf yang membuat pengidapnya sulit mengeja. Namun ternyata bukan itu saja, penelitian terbaru membuktikan disleksia juga membuat pengidapnya sulit mengenali orang lain hanya dengan mendengarkan suaranya.

Lazimnya ketika dipanggil seseorang, tanpa menolehpun sudah bisa diperkirakan siapa yang memanggil hanya dari suaranya yang khas. Kemampuan ini rupanya tidak berkembang dengan optimal pada penderita disleksia yang selama ini dicirikan dengan susah mengeja.

Seorang peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, John Gabrieli baru-baru ini mengungkap bahwa disleksia juga mempengaruhi fonologis atau kemampuan otak untuk memproses dan mengenali suara. Akibatnya bagi para pengidapnya, semua suara terdengar sama saja.

Hal ini dibuktikan dalam penelitian Gabrieli terhadap sejumlah mahasiswa dan orang dewasa muda yang 50 persen di antaranya mengidap disleksia. Untuk mengukur kemampuannya mengenali suara, ia memperdengarkan sejumlah rekaman suara dalam Bahasa China dan Inggris.

Suara-suara tersebut diucapkan oleh sejumlah karakter yang berbeda, misalnya badut, mekanik dan pemain sepakbola. Suara dari masing-masing karakter diperdengarkan dalam 2 bahasa, karena diyakini faktor bahasa juga mempengaruhi kemampuan membedakan suara.

Bagi para partisipan, suara-suara yang diucapkan dalam Bahasa China lebih sulit dikenali atau dibedakan karena bukan merupakan bahasa yang dipakai dalam keseharian. Hasilnya baik pada pengidap disleksia mapupun bukan, kemampuan mengenali suaranya sama-sama hanya 50 persen.

Namun ketika diperdengarkan suara dalam Bahasa Inggris yang merupakan bahasa sehari-hari para partisipan, tampak adanya perbedaan dalam kemampuan mengenali suara. Skor untuk partisipan yang mengidap disleksia tetap 50 persen, sementara pada partisipan tanpa disleksia skornya 70 persen.

"Sejak tahun 1980-an, disleksia tidak hanya dipandang sebagai gangguan visual tetapai juga gangguan berbahasa. Mungkin bukan hanya satu hal, melainkan banyak hal yang saling terkait dan salah satunya kemampuan memproses suara," ungkap Gabrieli seperti dikutip dari Deseretnews, Rabu (3/8/2011).

Gejala paling umum yang bisa dikenali dari pengidap disleksia adalah susah mengeja, misalnya sering tertukar antara huruf 'b' dengan 'd'. Pemicunya adalah gangguan saraf, sehingga tidak ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan dan bahkan banyak yang kecerdasannya di atas rata-rata.

Sejumlah tokoh ternama diketahui mempunyai riwayat disleksia. Di antaranya adalah ilmuwan Albert Einstein, mantan presiden Amerika George Walker Bush serta aktor laga Tom Cruise.


(up/ir)

Tidak ada komentar: