Total Tayangan Halaman

Senin, 18 Juli 2011

Anak Penderita HIV Sejak dalam Kandungan, Akibat Ayahnya Pecandu Narkoba

HIV (Human Immunodeficiency Virus atau Virus yang dapat menyebabkan kekurangan imun / daya tahan tubuh pada manusia), suatu virus yang dapat menyebabkan AIDS (Acquired ImmunoDeficiency Syndrome atau Sindroma kekurangan imun / daya tahan tubuh yang didapat), yaitu penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya dan membunuh orang secara perlahan-lahan dengan menurunkan daya tahan dari penderitanya. Virus HIV ini dapat menular terutama dari darah dan dari cairan tubuh lainnya, namun darah memegang peranan yang paling penting dalam proses penularannya. Kebanyakan penderita HIV adalah pengguna narkoba suntik karena jarum suntik yang digunakan bergantian antar pengguna dan karena jarumnya digunakan berulang-ulang. Dan penyakit ini dapat pula menular melalui hubungan seksual apabila ada luka kecil (mikrolesi, yaitu luka yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya dapat dilihat melalui pembesaran mikroskop tertentu) dan dapat pula menular melalui trans-plasenta (melalui tali pusat janin sewaktu di dalam kandungan sehingga janin pun tertular). Dan ini salah satu kisahnya:

Kondisi Bocah Penderita HIV Drop
Sabrina Asril | Benny N Joewono | Senin, 18 Juli 2011 | 22:37 WIB

SURYA/SUGIHARTO Sejumlah waria yang tergabung dalam Gerakan Waria Indonesia (GWI) menggelar aksi damai dengan membagikan bungan mawar di perempatan Jalan Raya Darmo dan Jalan Diponegoro, Surabaya, Rabu (1/12/2010). Mereka mengingatkan pengguna jalan tentang bahaya HIV/AIDS dan tidak sembarangan berhubungan seksual.

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawa riang RZ, bocah berusia 4 tahun yang menderita HIV/AIDS kini tak lagi terdengar di dalam sebuah rumah petak di RT 03/07, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Pada 15 Juli lalu, kondisi RZ tiba-tiba drop dan terpaksa dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Fatmawati. Direktur Medik dan Keperawatan RS Fatmawati, dr. Lia G Partakusuma, mengatakan saat dibawa lari ke UGD, kondisi RZ cukup parah karena menderita demam hingga menggigil, diare, dan flu.

Namun, setelah dirawat empat hari, kondisi RZ kini mulai membaik dan dirawat di ruang Teratai Selatan. "Sekarang sudah agak mendingan, karena sudah tidak diare lagi," ujar dr. Lia, Senin (18/7/2011), di RS Fatmawati.

Dia melanjutkan bahwa RZ merupakan pasien lama di RS Fatmawati. "Dua bulan lalu dia juga cek di sini. Setiap nge-drop dirujuk ke sini," ucap dr Lia.

Karena terserang virus HIV yang membuat kondisi tubuhnya menurun, RZ pun dalam terapinya selalu diberikan obat serum anti virus. "Biasanya kalau sudah lebih baik, dia pulang lagi ke Depok," ungkap dr. Lia.

Zubaidah, ibunda RZ yang juga positif menderita AIDS, menuturkan bahwa dirinya sempat panik manakala anaknya terserang demam parah hingga 39 derajat celcius pada tanggal 15 Juli 2011.

Ketika itu, RZ menggigil dan menahan nyeri di limpanya. Belum lagi, RZ terpaksa bolak balik kamar kecil karena diarenya justru semakin memburuk.

"Saya mengira hanya sesaat ternyata semakin parah dan saya putuskan langsung lari ke rumah sakit. Saya nggak tahu harus hubungi siapa jadi sendirian ke sini," tutur Zubaidah yang kini menganggur.

Zubaidah akhirnya nekat pergi menggunakan angkutan umum sambil membawa RZ yang masih menahan sakit. "Sempat tidak sadarkan diri, tapi sekarang kondisinya sudah jauh membaik," ungkap Zubaidah.

Jarum infus pun menjadi kekuatan tambahan bagi RZ yang berat badannua kian menurun selama dirawat di rumah sakit. Selain jarum infus, RZ juga wajib memakan lebih dari lima jenis obat.

Zubaidah berharap seluruh biaya perawatan anaknya ini benar-benar ditanggung Dinas Kesehatan Kota Depok, seperti janji yang sempat dilontarkan sebelumnya. "Saya hanya mohon janji mereka ditepati untuk membantu kami," kata Zubaidah.

Adapun, RZ (4) tertular virus HIV sejak dia berada dalam kandungan ibunya, Zubaidah. Virus HIV itu ditularkan oleh ayahnya, Sugianto yang merupakan seorang pecandu narkoba suntik dan telah meninggal pada tahun 2009.

Kondisi RZ semakin menurun akibat pembengkakan limfa yang dialaminya. Akibat kondisinya yang lemah ini, RZ juga sering tidak bernafsu makan sehingga beratnya hanya 10 kilogram.

Minggu, 17 Juli 2011

Kenapa kompas.com kalau pelaku orang Tionghoa selalu disebutkan "PELAKU ORANG TIONGHOA"

Salah satu artikel kompas.com yang menyebutkan "pelaku orang Tionghoa", komentar-komentar di artikel tersebut memprotes hal ini, ada yang menyentil, "Kenapa kalau koruptor tidak pernah disebutkan suku apa?" hahaha, benar juga sentilan tersebut, tidak pernah saya membaca suku lain disebutkan sebagai suku dari si pelaku kejahatan, kalau ada orang kompas.com yang membaca mohon dijadikan instropeksi. Komentar di kompas.com:
"Kalau pelaku orang tionghoa kenapa selalu di sebutkan,.... PELAKU KETURUNAN TIONGHOA.... itu artinya KOMPAS memberitakan RASISME..... Janganlah menyebutkan RAS Seseorang pelaku kriminal......": oleh machtel machtel, "KOMPAS TERMASUK KORAN TERNAMA TETAPI BERITANYA TIDAK PROFESIONAL , NAMANYA PELAKU KEJAHATAN BANGSA APA SAJA TETAP KRIMINAL TIDAK PERLU SEBUT GOLONGAN, SUKU, ATAU WARNA KULIT , KENAPA KALAU KORUPTOR TIDAK DISEBUTKAN SEKALIAN DARI SUKU APA .": oleh Samiun. Dan inilah salah satu artikel tersebut, dan memang saya pernah membaca juga artikel lain, tapi saya sudah lupa artikel tersebut ada dimana, sudah hilang mungkin..:

Rumah Mewah Simpan 250.000 Ekstasi
Sabrina Asril | Tri Wahono | Minggu, 17 Juli 2011 | 18:25 WIB

Sabrina Asril Seorang bandar Narkoba ditangkap di kompleks perumahan mewah Sentul City, Bogor. Dari tersangka, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan 250.000 butir ekstasi senilai Rp 7,5 miliar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah rumah mewah yang terletak di Jalan Bukit Mutiara Golf Hijau Nomor 22, kompleks Sentul City, Bogor digerebek tim Badan Narkotika Nasional (BNN). Dari rumah itu, BNN menyita 250.000 butir narkotika jenis ekstasi.

Direktur Narkotika Alami BNN, Brigjen Benny Mamoto, Minggu (17/7/2011), mengatakan tersangka yang diamankan di Sentul City, Bogor, yakni Soeradi Halim alias Beong (49), warga Indonesia keturunan Tiong Hoa. Penggerebekan dillakukan pada Jumat (15/7/2011) sore sekitar pukul 18.00 WIB.

"Polisi sudah melakukan pengintaian terhadap jaringan B (Beong) selama dua bulan," ungkap Benny saat melakukan rekonstruksi ulang di lokasi hari ini.

Dari pengintaian itu diketahui bahwa ekstasi berasal dari Belanda yang masuk ke Indonesia melalui jalur laut menuju Batam lalu dikirim lagi melalui kapal laut ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari Tanjung Priok, ribuan ekstasi itu diambil oleh sebuah truk untuk dikirim ke rumah Beong, di Sentul City, Bogor.

Saat penangkapan dilakukan, Beong tengah berada di rumah. Ketika polisi menyergap, Beong sempat melarikan diri dan berlari kencang di jalan luar rumahnya. Tembakan peringatan pun dilakukan.

"Berkat kejaran aparat dan tetangga di sini, B akhirnya kami tangkap. Setelah diperiksa, rupanya B dalam pengaruh sabu yang baru saja dikonsumsinya sehingga dia punya keberanian dan kekuatan lebih saat melarikan diri," tutur Benny.

Usai ditangkap, Beong kemudian diminta membuka satu buah boks yang teronggok di dalam garasi rumahnya. Di dalam boks itu ada dua buah mixer kue yang rangka mesinnya dicopot lalu diisi dengan 50 bungkus ekstasi.

"Total dari seluruh bungkus itu ada 250.000 butir ekstasi yang disamarkan masuk ke dalam mixer kue," ungkap Benny.

Ekstasi itu rencananya diedarkan ke wilayah Jabodetabek dengan harga Rp 300.000 per butir dengan nilai total Rp 7,5 miliar. Namun, belum sempat didistribusikan jalur distribusi Beong terbongkar.

Dari pengakuan Beong, polisi kemudian mengembangkan penyelidikan dan akhirnya menangkap tiga orang sopir yakni U, M, dan S di Pelabuhan Tanjung Priok serta dua orang sub distributor yakni W (27) ditangkap di Sentul, Bogor dan C (35) ditangkap di Jakarta.

Selain 250.000 ekstasi, polisi juga menyita dua buah mixer kue, satu buah mobil Honda Accord B 1999 MO milik tersangka B, dan satu unit truk box Izusu bernomor F 8385 AC yang digunakan untuk mengantar narkoba.

Diambil dari: http://megapolitan.kompas.com/read/2011/07/17/18253521/Rumah.Mewah.Simpan.250.000.Ekstasi

Bambang Tjahaja Purnama / Ahok, seorang Tionghoa yang menjadi birokrat Indonesia

Menyambung tulisan saya mengenai Tionghoa Indonesia di Masyarakat Indonesia (klik link untuk membaca), saya di acara Kick Andy berjudul Aku Orang Cina tersebut juga menyaksikan dan mengenal seorang Tionghoa Indonesia yang berhasil menjadi eksekutif (bupati Kabupaten Belitung Timur) dan legislatif (anggota DPR-RI) di Indonesia, sesuatu yang sangat jarang terjadi di Indonesia, dan beliau mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan saya, yaitu untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul dan mewujudkan seluruh sila dalam Pancasila. Semoga beliau tetap dalam koridornya menjadi pejabat negara yang bersih, tidak korup, selalu berorientasi rakyat kecil dan memajukan Indonesia menjadi lebih baik, sehingga Tionghoa Indonesia pun suatu saat nanti tidak lagi dianggap hanya menumpang di Indonesia tetapi sudah menjadi bagian yang integral dari bangsa Indonesia sendiri. Dan semoga saya bisa mengikuti jejak Pak Basuki / Ahok sebagai seorang Tionghoa Indonesia yang dapat memajukan Indonesia, walaupun mungkin dengan cara yang lain. Ini hasil saya sewaktu mencari informasi tentang Pak Basuki / Ahok:

Mereka Bilang Aku China

Filed in catcil 8 comments

Rabu (22/6) kemarin kedua kalinya saya ikut taping Kick Andy Show di Grand Studio Metro TV. Karena terbiasa ikut taping Mario Teguh, saya merasa penonton di Kick Andy tidak serapih penonton Mario Teguh yang mau mengantri tanpa harus berdesak – desakan. :-D *curhat

Oke, kembali ke topik. Tema kali ini dari Kick Andy show yang insya Allah akan tayang dua pekan mendatang adalah “Mereka Bilang Aku China”. Tema ini semacam bedah buku dari judul yang sama, namun dengan nara sumber yang berbeda antara di Kick Andy dengan di buku.

Para nara Sumber bercerita banyak tentang perjuangan mereka sebagai warga keturunan yang waktu dulu masih mendapat perlakuan yang tidak adil. Tentang keharusan mempunyai nama lain selain nama tiong hoa. Tentang dipandang negatif ketika keturunan tiong hoa terjun ke dunia politik. Tentang padangan negatif sebagian besar orang Indonesia tentang warga keturunan yang eksklusif. Juga tentang bagaiman kerusuhan mei 1998 lalu sangat membekas untuk warga keturunan tiong hoa.

Untuk lengkapnya tidak akan saya ceritakan bagaimana proses taping dan apa yang dibahas lebih dalam. Teman – teman bisa menyaksikannya langsung 2 minggu lagi.

Saya sendiri terkaget dengan nara sumber pertama adalah yang saya sangat kenal. Saya langsung heboh sama teman sebelah saya. Saya cerita bahwa saya sepertinya mengenal orang ini dekat di dunia maya (Saya berteman dengan beliau di Facebook). Ya, ternyata benar beliau adalah Pak Basuki Tjahaja Purnama atau ngetop dengan nama Ahok.

Pak Ahok Berfoto dengan Bang Andy F Noya

Pak Ahok Berfoto dengan Bang Andy F Noya

Beliau adalah mantan bupati salah satu kabupaten di tanah kelahiran saya, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pak Ahok saat ini bekerja sebagai anggota dewan komisi II DPR RI di Senayan.

Tentu teman – teman heran, koq bisa seorang keturunan Tiong Hoa menjadi bupati dan wakil rakyat ya? Ya, dulu saya juga heran saat pak Ahok terpilih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur di Manggar yang mayoritas berpenduduk suku melayu muslim. Tentunya ada something special dari orang ini, pikir saya saat itu.

Sejak kecil saya sudah terbiasa hidup bersama orang – orang Tiong Hoa mengingat di daerah kami cukup banyak keturunan Cina yang bertempat tinggal. Memang kebanyakan orang – orang Tiong Hoa ini menguasai pasar (baca : berdagang) ketimbang bekerja di perusahaan tambang. Jangan tanya yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dan sangat sulit sekali menemukan mereka yang terjun ke dunia politik.

Makanya sekali lagi saya heran sekaligus kagum dengan Pak Ahok yang bisa menjadi bupati.

Pak Ahok tak sekedar politisi. Buktinya selama menjadi bupati, beliau mampu menarik simpati masyarakat Babel. Meskipun hanya sebentar (saya lupa berapa lamanya) menjabat sebagai Bupati karena berikutnya beliau mencalonkan diri menjadi Gubernur, Pak Ahok cukup dikatakan berhasil karena waktu zamannya, ada banyak anak yang mendapatkan beasiswa kuliah ke Jakarta.

Pak Ahok juga dekat dengan masyaraktnya. Beliau tak segan memberikan nomor teleponnya kepada masyarakat. Prinsipnya buat beliau, Pejabat itu adalah pelayan masyarakat. Makanya, jangan heran jika Pak Ahok punya waktu khusus dan membuka lebar pintu rumahnya untuk masyarakat. Melalui program jaminan kesehatan pak Ahok dikala menjabat sebagai bupati mampu menaklukkan PT Askes untuk memberikan jaminan asuransi kesehatan bagi masyarakat Belitung Timur dimana pemerintah hanya membayar separoh biaya premi.

Pak Ahok dekat dengan semua orang

Pak Ahok dekat dengan semua orang

Saat ini pak Ahok tetap berjuang untuk masyarakat Indonesia. Meskipun keturunan Tiong Hoa, beliau tetap memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kedudukan di mata hukum semisal mendapatkan akte kelahiran, Kartu Tanda Penduduk, dan identitas diri lainnya. Di blog-nya Pak Ahok juga rajin meng-update laporan kunjungan kerjanya sebagai anggota dewan, yang sangat jarang dilakukan oleh wakil rakyat kita.

Cerita lengkap politisi berslogan “Bersih – Transparan – Professional” (Mirip slogan salah satu partai) ini dapat teman – teman saksikan di Kick Andy Metro TV dua pekan mendatang. Meskipun banyak yang bilang beliau China, Pak Ahok tetap berjuang untuk Indonesia.

sumber foto : ahok.org

diambil dari: http://bangsaid.com/mereka-bilang-aku-china

Kisah Seorang Korban Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, Indonesia

Cerita ini adalah cerita mengenai seorang korban kerusuhan Mei 1998 bernama Iwan Firman yang kebetulan saya juga pernah bertemu dengannya saat beliau usai menjalani operasi di rumah sakit tempat saya bertugas. Saya yang sudah berkali-kali melihat beliau melalui siaran televisi dan berita (beliau sering diwawancarai apabila mendekati tanggal 14 Mei, peringatan Kerusuhan Mei 1998), sehingga saya berinisiatif untuk memulai pembicaraan dan menanyakan segala hal tentang kerusuhan Mei 1998, dan ceritanya sama persis dengan yang ditulis rekan Musafir Muda dalam blognya berikut ini:

Merajut Seribu Mimpi

Pria berpostur gemuk dengan luka bakar di sekujur tubuhnya itu tampak gelisah. Sesekali, ia menatap kalender yang digantung di dinding ruangan berukuran 2X4 meter. Tanggal 14 Mei 2003. Matahari siang masih menghujamkan panasnya di Tanah Tinggi, Kawasan Senen. Patung panglima Tiongkok Kwang Kong dan seekor burung robin dalam sangkar seolah turut merasakan kegelisahan pria itu. Sejenak mereka hening. Iwan Firman (43), seorang korban Kerusuhan Mei 1998, takkan melupakan tanggal itu. Lima tahun lalu, pada tanggal yang sama, Iwan mengalami kekerasan yang membuat fisiknya cacat, tak senormal dulu. Siang itu juga, Iwan berbagi kisah tentang peristiwa horor Mei kelabu.

Kamis, 14 Mei 1998 pukul 8 pagi, Iwan ditelpon bosnya untuk melakukan tagihan ke Bekasi. Iwan yang adalah karyawan sebuah toko elektronik di Glodok ini segera menaiki Yamaha King Cobranya. Pagi itu, jalan-jalan masih normal. Ia menuju rumah bosnya di Pluit dan langsung meluncur ke Bekasi. Dari Bekasi, hari sudah siang. Iwan kembali ke Jakarta. Iwan heran memandangi jalanan. Mobil-mobil sudah terbalik dan terbakar. Api menyala melalap ruko-ruko di pinggiran jalan, menimbulkan asap tebal. Iwan merinding ketakutan. Ia mencari-cari orang untuk ditanyai apa yang terjadi. Tapi, ia tak menemui seorang pun. Sepi, katanya. Dari Bekasi, lalu Pondok Kranji, Cakung, Pulo Gadung, Perintis Kemerdekaan, Perempatan Coca-Cola, tampak suasana yang sama lagi mencekam. Siang menjelang sore, ia kembali Pluit menemui bosnya. Karena suasana sedemikian genting, bosnya menyuruh Iwan cepat-cepat pulang.

Kembali Yamaha king Cobra segera meluncur membawa sosok Iwan pulang. Pukul empat sore, di depan STM Poncol Cempaka Putih, terpaksa ia menghentikan motornya. Ia melihat ada segerombolan orang menghadang di jalan. Rambutnya cepak, mirip tentara, bercelanakan jeans plus pakaian preman. Mendapat isyarat buruk, segera ia membanting stir motornya ke belakang. Tak disangka, di belakang dia, sekelompok lain menghadangnya. Karena takut, ia buru-buru turun dari motornya dan berusaha kabur. Ia lari sekuat tenaga. Saat menoleh ke belakang, ia melihat 10 orang mengejar dia. Sayangnya, seorang dari kesepuluh orang itu berhasil menarik baju Iwan. Ia ketangkap. Iwan dipukuli beramai-ramai. Iwan mencoba melawan. Tapi, sia-sia saja. Mereka mencoba menyeret tubuh Iwan mendekati motornya yang ia parkir sekitar 20 meter dari tempat ia dipukuli. "Mau diapakan lagi diriku," batin Iwan. Ternyata, mereka membuka saluran bensin dari motornya yang berisi bensin penuh dan menguyurkannya ke tubuh Iwan. Lalu, seorang menyalakan korek api dan melemparkannya ke tubuh Iwan. Kontan, api langsung menyala membakar tubuh Iwan. Iwan pingsan.

Saat siuman, Iwan sadar bahwa dirinya sudah ada di ruang ICU Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Sakit seolah menggerayangi tubuhnya. Daging tangan kanannya gosong dan mengelupas, kelihatan tulangnya. Sementara, tangan kirinya tak bisa digerakkan karena patah. Dan, Ibu jarinya sudah hilang terpanggang api. Di masa siuman itulah, Iwan menyadari bahwa dirinya selamat dari maut berkat pertolongan Pak Haji Harun, seorang haji tua asal gang Kranjang, Poncol dan sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Dokter, kalau begini caranya, untuk apa saya hidup," tutur Iwan mengenang saat ia tergolek di ranjang rumah sakit. Iwan mengaku tambah teriris hatinya karena istrinya tercinta tidak menengoknya. Padahal, satpam rumah sakit sudah ditugasi untuk mengabari istrinya soal kondisi Iwan. Namun, Iwan merasa diteguhkan saat teman-teman SMP-nya dulu datang rutin menengok. Bahkan, akunya, merekalah yang membiayai seluruh pengobatan yang mencapai 200 juta rupiah itu.

Empat bulan, Iwan dirawat di rumah sakit. Dengan kondisi belum sembuh benar, ia beranjak untuk mengunjungi istri dan kedua anaknya, Dewi Mustika (14) dan Yosua Santosa (12). Ia menuju Jl. Kembang Sepatu. Tak disangka, pertemuan hari itu menjadikan hati Iwan tambah sakit. Rupanya, istrinya tidak mau menerima lagi. "Kamu tidak perlu ke mari lagi. Kita sudah masing-masing saja," kata istrinya seperti yang ditirukan Iwan. Pupus harapan Iwan. Ia dicaci maki oleh istrinya. Ia diceraikan istrinya. Akhirnya, ia meninggalkan Jl. Kembang Sepatu menuju Tanah Tinggi, ke rumah kelahirannya.

Bila Sahabat Datang

Selain membuat tubuhnya cacat, peristiwa tragis itu membuat Iwan kehilangan pekerjaannya. Terpaksa, ia mengetuk dari pintu ke pintu untuk mengemis. Kadang ke Kota, kadang ke Jatinegara. Rahmat tersendiri bagi Iwan saat ia bertemu dengan sosok Andreas. Andreas adalah seorang penjual siomay yang sudah 33 tahun keliling menjajakan siomaynya di sekitar Tanah Tinggi. Tiap sore, ia lewat di depan rumah Iwan. Andreas, bapak yang enam bulan lalu ditinggal mati istrinya karena keropos tulang, menyediakan diri sebagai teman setia Iwan. Dialah yang menyediakan makan, memandikan, menceboki dan membantu Iwan melakukan aktivitasnya. Andreas menjadi tempat curhat Iwan dikala susah.

Hadir Andreas, hadir pula Abdillah. Penjaga palang kereta api Pos Pintu no. 31, Kembang Pacar, Pasar Gaplok, Senen ini mengaku telah menjalin persahabatan selama 20 tahun dengan Iwan. Bapak tua asal Brebes dan lebih dikenal sebagai Pak Kamat ini mengaku telah menyelamatkan Iwan dari niatnya bunuh diri di bantalan rel kereta api. "Jangan lakukan itu, Tuhanlah yang memberi keselamatan," kata Abdillah mengingat pengalaman itu. "Iwan itu temen akrab. Meskipun dia Cina, saya Jawa, kami sudah merasa seperti saudara. Iwan dulu suka menolong saya, kini giliran saya yang menolong Iwan," tutur Abdillah lalu beranjak memejet tombol merah, tanda kereta api datang. [Di dinding Pos Pintu itu, kami menemukan foto Iwan bersama seorang kawannnya sengaja ditempel oleh Abdillah].

Dibantu sahabatnya tadi, Iwan kini mampu meneruskan usaha turun-temurun dari kakeknya, sebagai pedagang obat dan jamu Cina Sin She. Konon kabarnya, kakeknya menjadi saudagar jamu Sin She di Toko Tjap Singa Mas yang berdiri di kawasan segitiga Senen, kini telah menjadi Plaza Atrium. Setiap sore, ia menjaga kotak kaca berisi obat-obat Cina, menunggu pelanggan. Ia mengaku punya bakat menyembuhkan. Taka heran, beberapa pasien yang pernah ia tangani, seperti penderita kanker payudara, stroke, batuk darah, mengalami kesembuhan total.


Iwan terus menjalani hidupnya. Jalan masih panjang. Dengan sisa-sisa usia, energi, kecacatan tubuhnya, Iwan mencoba merajut beragam mimpi. Siang malam, ia terus bermimpi. Mimpi berkumpul kembali bersama istri dan kedua anaknya, mimpi agar orang-orang yang mencelakakan dirinya diadili, mimpi mendapat keadilan bersama korban-korban kekerasan negara lainnya. Mimpi seorang korban. Iwan namanya.

@published on Warta Minggu Juny, 1 2003

diambil dari: http://www.musafirmuda.blogspot.com/2006/02/merajut-seribu-mimpi.html

Kekuatan Sebuah Tulisan

Inspirasi bisa didapat darimana saja, termasuk dari blog orang lain (tentunya yang berkualitas), dan ini termasuk tulisan yang membuat saya terinspirasi. Tulisan ini menceritakan kekuatan sebuah tulisan yang mungkin bisa mengubah nasib seseorang dari sakit menjadi sehat, padahal penulis hanya menuliskannya di lingkup sebuah paroki sebuah Gereja Katolik, namun hal itu bisa membuat perubahan besar pada orang lain. Salut untuk penulis yang menurut saya cara penulisannya sangat baik, menarik dan menggugah orang untuk membacanya.

Apakah Aku Ikut Membunuhnya?


Pojok jalan Sang Timur, depan gedung paroki dan dekat warung nasi padang, kini lengang. Sosok lelaki, umur 35 tahunan, tidak pernah nongkrong lagi di pojok jalan itu. Sudah dua bulan, saat sosok itu raib abadi alias mati. Maskun, nama lelaki itu. Ia mati karena ginjalnya aus, tak berfungsi lagi. Namun, bayangan Maskun tak juga hengkang dari ingatanku. Bahkan, berkali-kali bayangan itu muncul dengan jelas. Berkali-kali pula, ia menyapaku, “Mas Sigit, mampir!” Membangkitkan rasa bersalahku. Aku pun tak kuasa menyembunyikan ketakutanku.

Rasanya, ingin selamanya kuhindari pojok jalan itu. Memang, pojok jalan itu sering aku lalui kalau aku mau ke redaksi majalah paroki,. Di pojok itu, hampir setiap saat, Maskun nongkrong bersama tukang tempe goreng, dan selalu menyapaku. “Mas Sigit, mampir!” katanya saat aku melaju dengan Honda Supra-X ku.

Aku kenal Maskun sudah lama, meski tidak intensif. Aku kenal dia saat ada pelatihan fasilitator di Forum Kemanusiaan (FK), sebuah komunitas orangmuda yang peduli pada pendidikan anak-anak miskin. Kantor FK berderet dengan rumah Maskun. Tak jauh dari gedung gereja. Sehari-hari, ia menunggui rental play station yang tak sepi diserbu anak-anak dari kampung Satelit. Kampung Satelit terpisah tembok 15 cm dengan kompleks gereja. Namun, keduanya tampak sebagai dua realitas yang kontras. Satelit sarat dengan rumah-rumah padat, bangunan reot, tampak kumuh, dan berwajah miskin. Gedung paroki tampil mentereng dengan pembangunan gedung yang mewah dan berwajah kaya.

Sapaan Maskun sering kuanggap sepi. Toh, bila aku tanggapi sebatas lambaian tangan, sapaan singkat, maupun bunyi klakson motorku. Tapi, jarang sekali aku menyempatkan diri untuk mampir. Namun, pojok jalan ini tidak sebatas kenangan. Ia selalu menggelisahkanku. Membuatku sedikit gemetar. “Apakah aku ikut membunuhnya?” Pertanyaan aneh, tapi ada sejarahnya.

Sebulan sebelum maut menjemputnya, aku dapat kabar dari Enim, temen FK, bahwa Maskun sakit dan dirawat di Rumah Sakit. Enim, gadis berjilbab, menghampiriku suatu hari. Kata Enim, Maskun terancam pulang dari rumah sakit karena kekurangan biaya. Padahal, sakitnya lumayan parah. Aku turut bersimpati. Enim memintaku menolong Maskun. Aktivis perempuan itu memintaku untuk menulis di majalah paroki perihal sakitnya Maskun. Aku menyanggupinya karena di majalah paroki ada rubrik peduli kasih. Rubrik ini khusus diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan bantuan dana dan dukungan moral. Aku pun sering ditugasi mengisi rubrik ini.

Aku bersyukur, dengan menulis di rubrik ini ternyata aku bisa membantu banyak orang. Tulisan yang berdaya guna. Dulu, berkat feature yang kutulis, Rendie, bocah kecil asal Kepa Duri mampu berobat sampai sembuh di RS Graha Medika. Rendie mengalami luka infeksi di bagian perut akibat diserempet bus. Lukanya membusuk, sampai dihiasi belatung. Kemiskinan memaksa keluarga Rendie angkat tangan mengobatinya secara layak. Ayahnya berprofesi sebagai tukang listrik sekolah dan mamanya mengalami gangguan mental. Tapi, feature itu mampu memanggil banyak orang untuk membantu penyembuhan Rendie. Rendie akhirnya bisa sekolah lagi.

Ada Rendie, ada juga Iwan. Iwan adalah salah seorang korban kerusuhan Mei 1998. Tubuhnya cacat akibat dibakar dengan bensin di Cempaka Putih. Sosoknya, aku wawancara persis di lima tahun sejak kerusuhan itu terjadi, 14 Mei 2003. Lagi, featureku mampu menggugah seorang ibu muda yang setelah membaca tulisan itu, ingin bertemu dengan Iwan dan menyerahkan sedekah.

Masih ada sosok Frederick, bayi laki-laki yang mempunyai kelainan jantung. Setelah membaca featureku, banyak donatur menyokong orangtua Frederick yang nota bene tidak mampu membiayai seluruh pengobatan. Frederick kini menjadi bocah sehat dan menggemaskan. Ada lagi, sosok Sin An, lelaki muda, yang kelainan ginjal dan berobat di Cina. Lagi-lagi, tulisan yang kubuat mampu mengetuk orang lain untuk membantu sesamanya. Dengan itu, aku bersyukur. Tenyata, aku pun bisa bersolider dengan orang lain dengan tulisan. Karenanya, aku senang bila mengisi rubrik feature ini.

Namun, lain cerita dengan Maskun. Semula, aku semangat menjanjikan menulis featurenya. Bahkan, sempat aku menghubungi redpelku, meski tanggapannya kurang jelas. Tapi, masa-masa itu adalah masa di mana aku lagi bosan-bosannya berurusan dengan Gereja. Males dan tak mau peduli. Gereja sungguh berwarna negatif di mataku. Lelah juga rasanya beraktivitas di dalam Gereja. Bahkan, tulisan-tulisanku yang bernada kritik malah membuat semakin banyak orang terasa mencibirku. Aku merasa kesepiaan dan rasanya jadi orang asing di negeri sendiri. Namun, mungkin ini hanya perasaanku saja. Kejengkelanku semakin menjadi dengan keputusanku tidak mau berelasi dengan paroki lagi. Termasuk tidak mau berurusan dengan media paroki lagi. Aku mau jeda. Ini terjadi sampai beberapa minggu...

Sampai akhirnya...

Di suatu malam, pukul 23.50, ponselku tiba-tiba berbunyi. Memecah keheningan dan kenyamanan diriku yang nyaris lelap. “Halo, ini mas Sigit ya, temennya Maskun di FK. Ini saya, adiknya Maskun. Cuma mau mengabarkan, Maskun baru saja meninggal. Minta tolong untuk meneruskan kabar ini ke teman-teman FK lainnya ya. Terimakasih,” demikian suara perempuan berbicara di ponselku.

Sontak aku kaget. Rasanya tidak percaya. Kesedihan dan kekecewaan dengan cepatnya menyapu keheningan dan kenyamanan malam itu. Aku baru saja ingat akan janjiku. Janji untuk menulis feature di rubrik peduli kasih tentang sakitnya Maskun. Aku lupa! Benar-benar lupa. Dan kini sudah terlambat untuk menuliskannya. Aku marah besar dengan diriku sendiri. Aku gelisah. Tak tahu apa yang harus kuperbuat. Sepintas pertanyaan menakutkan itu menggelayut dalam hati, “Aku turut andil dalam kematiannya?”

Aku mencoba tenang. Untuk memastikan, aku telpon balik via ponsel yang sedang aku charge.
“Mbak, ini aku temennya Maskun yang tadi. Sekarang, Maskun di mana?” tanyaku.
“Sudah lama, di rumah. Ia meninggal di rumah,” katanya dengan nada sendu.
“ Lalu, kok, kamu tahu nomer teleponku dan apakah teman-teman yang lain sudah dihubungi?” tanyaku.
“Saya lihat di buku telponnya Maskun. Dan di situ, tertulis nomernya Mas Sigit. Saya belum menghubungi temen yang lain. Tolong ya Mas, tolong sampaikan pada teman-teman yang lain...” katanya lagi.

Jawaban ini kembali menusuk hatiku. Aku rasa, akulah kawan pertama yang diberi kabar soal kematian Maskun. Kenapa, perempuan itu memilih nomer ku di buku telponnya Maskun? Kenapa tidak pada nomer-nomer yang lain. Aku merasa Maskun sendirilah yang memilihkan nomer itu. Seolah-olah, Maskun mau menagih janjiku. Sapaan-sapaan di pojok jalan itu, seakan kembali terdengar. Aku jadi gemetar, sedih campur rasa bersalah. Aku tidak bisa tidur.

Aku mulai bermonolog. Kesalahan terbesarku, yakni aku lupa menulis feature buat Maskun. Padahal, aku sudah menyanggupi. Namun, kejengkelannku dengan paroki membuatku lupa semuanya. Lupa pada Maskun, sampai akhirnya sudah terlambat. Maskun sudah terlanjur pergi, tak kuasa melawan sakitnya. Andaikan aku menulis featurenya. Mungkin saja, banyak orang terketuk untuk memberi donor, dan meringankan biaya perawatannya. Maskun tidak perlu mundur dari rumah sakit. Ia pasti akan dirawat dan kemungkinan juga bisa sembuh. Ia akan sembuh, tetap hidup, dan terus menyapaku di pojok jalan saat aku lewat.

Tapi, realitas bicara lain. Maskun mundur dari rumah sakit karena tidak punya biaya. Di rumah, ia menggumuli sakitnya, sampai kematian menghampirinya. Mungkin pula, realitas akan berjalan lain kalau aku tidak lupa menuliskannya. Bukannya aku sombong, tapi perasaan bersalah sempat menjadi momok hatiku. Aku turut membunuhnya? Penyakit itu sedang membunuhnya, dan aku mempercepat kematiannya?

Kalau pun itu kutulis sekarang, jelas tidak ada gunanya. Tulisanku juga tidak mampu membangkitkannya dari kubur. Tulisanku juga takkan mampu menghapus nama yang terpatri di batu nisannya. Semua sudah terlambat. Tinggal sejarah, sejarah penyesalan.

Akhirnya, aku aku angkat tangan. Aku bukan Tuhan. Biarlah kematian menjadi urusan Tuhan, sama seperti ketika kehidupan itu ada. Ada dan tidak ada bukan wewenangku. Aku hanya menyadari bahwa aku ada, dan berusaha memelihara dan mengembangkan ada itu, sampai waktunya ada itu tidak ada lagi.

Aku belajar banyak dari kematian Maskun. Yang jelas, kini aku sadar, menulis itu pekerjaan mulia. Menulis juga panggilan. Menulis bukan suatu yang main-main. Paling tidak, Maskun memberi pelajaran yang tidak bakalan kulupakan.

Sementara itu, pojok jalan itu tetap terlihat lengang. Sepi. Basah oleh hujan yang mengguyur sore tadi...

@ malam, saat terkenang Maskun

diambil dari: http://www.musafirmuda.blogspot.com/2006/02/apakah-aku-ikut-membunuhnya.html

Krisis Libya: Moammar Gaddafi tidak akan meninggalkan tanah leluhurnya

Saya membaca detikcom tentang Presiden Libya, Moammar Gaddafi yang kembali bersumpah tidak akan meninggalkan Libya karena Libya merupakan tanah leluhurnya dan dia juga tidak akan meninggalkan rakyat yang telah banyak berkorban untuknya. Benar-benar seorang patriot sejati meskipun pemerintahannya diduga banyak terjadi korupsi sehingga keluarga dan kroni-kroni Gaddafi sangat kaya sedangkan rakyat Libya kebanyakan miskin, tetapi memang jiwa seorang pemimpin dari Gaddafi layak diacungi jempol, seperti "nahkoda" yang baik, dia tidak meninggalkan "perahu" yang dikendalikannya saat mengalami musibah dan bencana, namun dia bersedia mati bersama "perahu"-nya tersebut. Rakyat Libya sendiri saat ini terbelah oleh karena perang, sebagian mendukung Gaddafi dan sebagian mendukung oposisi yang didukung oleh NATO dan Amerika Serikat. Pasukan Gaddafi pun saat ini mulai kehabisan persediaan bahan bakar untuk kendaraan perangnya dan kesulitan persediaan pangan. Tapi berita miring mulai menerpa tentang pasukan oposisi yang dianggap akan menjadi penyelamat dan pembebas dari tirani Gaddafi. Pasukan oposisi dikabarkan banyak menjarah rumah-rumah penduduk kota yang sedang didudukinya dan juga mereka memberi anak umur 7 tahun yang seharusnya hanya bermain saja tidak berperang, dengan senjata perang dan melatihnya untuk menggunakannya. Kabar miring itu beredar baru-baru ini dan bisa saja melemahkan dukungan dari rakyat Libya untuk oposisi, karena mereka bisa menganggap pasukan oposisi Libya sebagai "sama saja" dengan pemerintahan Gaddafi, hanya ganti pemerintah saja, seperti peribahasa "keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau". Yah sekali lagi saya berpendapat apabila takdir di tangan Tuhan, kita tidak akan tahu kemana arah dari kehidupan ini selanjutnya di masa depan. Misalnya saat perang dunia kedua tahun 1939-1945 dulu, pada awal perang sampai sekitar tahun 1944, Jerman Nazi memenangi perang bersama dengan negara poros lain, Italia dan Jepang sehingga berhasil menguasai sebagian besar Eropa kecuali Inggris dan Uni Sovyet. Saat itu semua orang di Eropa pasti berpikir Jerman akan memenangi perang dan mendesak Sekutu yang dimotori AS, Inggris, Uni Sovyet untuk menyerah. Tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain, baru pada 1944 Tuhan mengubah takdir dunia, dari yang tadinya Jerman Nazi bisa menguasai dunia, mereka dipukul mundur oleh tentara Uni Sovyet karena tidak mengira musim dingin di daerah Moskow sebegitu ganasnya. Tentara Nazi Jerman yang tinggal beberapa kilometer lagi mencapai Moskow tidak dapat mencapainya dan dibantai oleh Tentara Merah Uni Sovyet. Semua orang saat itu tidak mengira hal itu bisa terjadi. Tentara raksasa Nazi Jerman yang perkasa bisa kalah dan sejak saat itu mulailah jalannya perang berbalik menjadi tentara Nazi yang terdesak dan didukung oleh serangan terbesar AS, Kanada dan Inggris yang dijuluki D-Day, di pantai-pantai Normandia Prancis yang dapat menembus jantung Eropa ke ibukota Jerman, Berlin dan berakhirlah Perang Dunia kedua di Eropa. Namun tanpa adanya kejadian di tanah Rusia, semua itu tidak akan mungkin terjadi dan mungkin saja sekarang bukan AS yang menjadi superpower dan menjadi negara adidaya, namun mungkin saja Nazi Jerman yang berkuasa di dunia. Itu juga yang masih tanda tanya di Libya, negara kaya minyak yang sedang krisis perang saudara. Gaddafi masih belum kalah, dia masih memiliki banyak persediaan rudal yang bisa diluncurkannya setiap saat, didukung dengan menurunnya pamor pasukan oposisi karena berita-berita miring dan rasa patriotiknya terhadap Libya dan pendukungnya, bukan tidak mungkin semakin banyak rakyat Libya yang bersimpati kepadanya dan berbalik lagi mendukung Gaddafi.

Sabtu, 16 Juli 2011

Barang Yang Sudah Dibuka Harus Dibeli di Singapura

Ini mungkin salah satu adanya kesalahpahaman antara penjual dan pembeli. Di salah satu toko elektronik di Lucky Plaza, Orchard Road, Singapura, terjadi transaksi iPhone 4, dan lalu masalah mulai muncul ketika pembeli, yang orang Indonesia, menanyakan tentang aksesoris gadget tersebut dan penjual langsung membuka bungkus dari aksesoris yang dia jual tersebut serta langsung mencobakannya ke iPhone 4 yang barusan dibeli. Tetapi pembeli ini memutuskan untuk tidak jadi membelinya, penjual, yang tadinya ramah menjadi galak dan bernada tinggi dan bilang kalau barang-barang yang sudah dibuka harus dibeli. Pembeli yang tetap tidak mau membelinya lalu dipanggilkan 2 orang yang mungkin preman oleh penjual, sehingga pembeli terpaksa membeli. Mungkin penjual memang kurang ajar dengan langsung membuka barang tersebut sehingga pembeli harus membeli atau terjadi kesalahpahaman karena penjual mengira pembeli pasti akan membeli barang tersebut. Saya jadi tertarik mendatangi toko tersebut karena pembeli yang orang Indonesia itu menyebut nama tokonya:

Hati-hati Belanja di Singapura!
Syahnan Rangkuti | Glori K. Wadrianto | Senin, 31 Januari 2011 | 14:16 WIB

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Kawasan Merlion Park, Singapura.

PEKANBARU, KOMPAS.com Hati-hati belanja di negara tetangga Singapura, apalagi belanja peralatan elektronik. Bila Anda belum sepakat atau bernegosiasi soal harga, lebih baik tidak meminta pemilik toko membuka bungkus peralatan yang ingin Anda beli.

Di Singapura, membuka bungkus, berarti harus membeli. Kalau tidak membeli, si pemilik toko menakut-nakuti dengan mendatangkan kawanan preman dan mengajak berkelahi.

Ponco Widodo (27), warga Pekanbaru, Riau, kepada Kompas.com, menceritakan pengalaman buruknya hari Sabtu (29/1/2011) malam di Singapura. Ketika itu, dia bersama temannya, Khairul, berniat membeli telepon seluler merek Iphone-4 di Dab Electronics di lantai dasar, pusat pertokoan paling ramai di kawasan Orchad Road, Lucky Plaza.

Mulanya, pemilik toko, sebut saja bernama Ong, bermuka sangat manis. Dia seakan siap melayani pelanggan. Dia bahkan bersedia menyuguhkan api untuk membakar rokok. Tutur katanya manis, memuji-muji pelanggan Indonesia. Karena layanan itu, Widodo sepakat membeli Iphone-4 seharga 900 dollar Singapura.

Persoalan mulai muncul tatkala Widodo bertanya-tanya tentang aksesori, seperti sarung telepon, baterai cadangan, dan keyboard tambahan. Ong pun langsung membuka aksesori yang dipertanyakan dan mencobanya pada Iphone yang akan dibeli. Karena harga aksesori terasa mahal, Widodo sepakat membeli ponsel saja.

Ong yang tadinya ramah berubah menjadi kasar. Dia mengatakan, barang yang sudah dibuka harus dibeli. Bahkan, pemuda sekitar 30 tahun itu berbicara dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk jari ke arah kepala Widodo.

Dia memaksa Widodo membayar total barang seharga 1.650 dollar Singapura atau setara Rp 11.550.000. Ketika Widodo tidak bersedia membayar sejumlah itu, Ong menggunakan ponselnya dan dalam sekejap dua preman yang diduga temannya sudah berada di depan tokonya.

Ong yang bertubuh gempal dengan tato di sekujur tangan menghadang Widodo dan Khairul untuk tidak keluar dari tokonya. Melihat gelagat yang kurang baik, Widodo dengan sangat terpaksa membayar peralatan itu sebesar harga yang diminta.

Pada nota yang diberikan Ong, tidak terdapat rincian harga peralatan yang dibeli kecuali ponsel saja dan nilai total barang 1.650 dollar Singapura. Ketika diminta rincian, Ong tidak bersedia. Menurut dia, bila dibuat rincian, harga harus ditambah lagi pajak tujuh persen untuk pemerintah Singapura. Nota itu juga tidak memiliki nama toko atau cap toko.

Widodo mengaku sangat kecewa dengan pelayanan ala Singapura itu. Ini bukan soal harga, melainkan harga diri. "Ternyata Singapura tidak menjunjung tinggi peradaban dalam berjualan. Mendatangkan preman, memaksa orang membeli. Saya merasa dipalak. Ternyata begitu cara orang Singapura berdagang. Semoga orang Indonesia tidak ada lagi yang mau membeli di tokonya. Nama tokonya Dab Electronics, terletak di lantai dasar Lucky Plaza," ujar Widodo.

Infrastruktur Mobil Listrik Mulai Dikembangkan di Amerika

Jaman dunia otomotif tampaknya akan segera berganti dari jaman mobil berbahan-bakar bensin dan solar (bahan bakar minyak/fosil) ke mobil listrik. Hal ini sudah terlihat di Amerika Serikat dimana pemerintahnya membuat infrastruktur khusus mobil listrik, tetapi tidak dijelaskan apakah listrik untuk men-charge baterai mobil berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar minyak juga atau dari pembangkit listrik tenaga yang terbarukan:

Amerika Bikin Jalur Khusus Mobil Listrik
Agung Kurniawan | Bastian | Jumat, 15 Juli 2011 | 17:42 WIB

Builrado/autocharging ports

WASHINGTON, KOMPAS.com — Jepang boleh gencar melahirkan mobil-mobil berteknologi hibrida atau listrik. Amerika, yang juga punya kendaraan ramah lingkungan, justru kini membuat "jalan khusus" berjarak 333 km buat mobil listrik, mulai dari Interstate 5 sampai US Route 2 di Washington DC.

Pada jalan khusus tersebut akan dibangun stasiun pengisian baterai yang lokasinya sudah ditentukan antara Km 65 dan Km 97. Proyek ini digarap Departemen Transportasi di Washington yang menggandeng perusahaan swasta AeroVironment sebagai penyedia sarananya. Setiap stasiun pengisian disediakan dua alat pengisi ulang listrik (charger), yakni model cepat (30 menit) dan model lambat (4-6 jam). Pembangunan fasilitas tersebut dimulai pada akhir tahun ini.

Ide pengadaannya datang dari kekhawatiran konsumen, khususnya pengguna kendaraan listrik, yang takut kehabisan energi di jalan sebelum sampai ke tujuan. Inisiatif ini kemudian diwujudkan Washington dan diharapkan bisa menjadi contoh bagi negara lain di seluruh dunia untuk terus mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik di masa depan.

Yang masih dipikirkan oleh pemerintah, bagaimana mengatasi kemacetan di stasiun ini, terutama untuk pengisian model lambat, mengingat antrean panjang (menunggu giliran) bisa menjadi sumber kemacetan. Pemerintah mengatakan, evaluasi terus dilakukan, termasuk menciptakan solusi jika ada masalah yang muncul saat hal ini mulai diberlakukan di tingkat umum.

Sumber :

Jumat, 15 Juli 2011

Harga Pertamax, Pertamax Plus, Shell Super, Shell Super Extra per tanggal 16 Juli 2011 Jakarta

Per tanggal 16 Juli 2011 Jakarta:

Pertamax & Shell Super (RON 92): Rp 8.100,-
Pertamax Plus & Shell Super Extra (RON 95): Rp 8.600,-

Sumber:

Harga Pertamax Turun Lagi

Tribunnews.com - Sabtu, 16 Juli 2011 00:46 WIB

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi, Pertamax dan sejenis, kembali turun sebesar Rp 200 per liter pada Sabtu, (16/7/2011) pukul 00.00 WIB untuk wilayah Jakarta.

"Harga pertamax per tanggal 16 juli 2011, SPBU bersaing Rp 8.050, SPBU Jakarta Rp 8.100, SPBU Bodetabek Rp8.200, di SPBU region 3 di luar Bodetabek Rp8.300," ungkap VP Humas Pertamina M Harun, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, di Jakarta, Jumat (15/7/2011).

Harga sebelumnya, 1 Juli 2011, untuk pertamax dan bio pertamax Rp8.300 untuk Jakarta. Untuk Bodetabek Rp8.350 per liter.

Sedangkan untuk harga Pertamax Plus di DKI Jakarta Rp8.600; Bodetabek Rp8.650;
SPBU Bersaing Rp8.500. Sementara SPBU di Luar Jabodetabek Rp8.800 per liter.

Sebelumnya, harga pertamax plus Rp8.800 untuk Jakarta. Dan di Bodetabek Rp8.850 per liter. Di luar Jabodetabek Rp9.100 per liter.

Sementara itu, PT Shell Indonesia harga BBM Shell jenis Super R92 sekelas Pertamax dijual Rp 8.050 per liter.


Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Tionghoa Indonesia di Masyarakat Indonesia

Setelah menonton acara Kick Andy di MetroTV yang berjudul: Aku orang Cina, saya yang juga salah satu orang Tionghoa di Indonesia menjadi berpikir, apakah diskriminasi masih terjadi pada orang Tionghoa di Indonesia? Saya bilang, hal itu sudah sangat berkurang dibanding ketika Orde Baru, ketika rezim yang berkuasa saat itu, rezim Soeharto, yang mulai berkuasa pada tahun 1966 setelah adanya "pemberontakan PKI" (yang sampai sekarang masih diperdebatkan apakah benar PKI memberontak atau hanya menjadi kambing hitam?). Saat itu, rezim Soeharto melarang segala hal yang berbau Cina untuk diselenggarakan, sehingga penggunaan bahasa Cina/Mandarin, pelaksanaan pesta tahun baru Imlek, pentas seni Barongsay, agama Cina: Konghucu, bahkan nama Cina, tidak boleh digunakan, sehingga orang-orang Tionghoa saat itu beramai-ramai mengganti namanya menjadi nama Indonesia, dan mengganti agamanya dari Konghucu yang saat itu tidak dianggap sebagai agama tapi hanya kepercayaan menjadi Kristen, Katolik, Budha, atau Islam. Orang-orang Tionghoa direpresi, ditekan sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan dipersulit, contohnya terjadi pada penggunaan SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia) yang harus dimiliki oleh semua orang Tionghoa Indonesia pada masa itu, dan penyulitan dalam hal mengurus surat-surat resmi seperti KTP, KK, Akte Kelahiran dan lain sebagainya. Penyulitan itu terjadi dalam hal biaya yang berbeda dengan orang yang bukan Tionghoa dan dalam hal lamanya surat itu diproses. Orang-orang Tionghoa pun sulit sekali untuk masuk ke dalam pemerintahan, maksudnya untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil, menjadi tentara/polisi, menjadi anggota DPR/MPR, menjadi kepala pemerintahan seperti Lurah, Camat, Bupati, Gubernur dan itu membuat orang-orang Tionghoa sebagian besar, kalau tidak mau disebut hampir semua, berkecimpung di dunia perdagangan dan bisnis. Hal ini membuat orang Indonesia pribumi menganggap orang Tionghoa sebagai mengutamakan materi dan tidak mau membaur dengan orang pribumi. Saya pun sempat mengalami hal tidak mengenakkan waktu saya berumur 7 atau 8 tahun dan masih saya ingat sampai sekarang dimana saya dibilang "Cino wedhus" (bahasa Jawa) atau dalam bahasa Indonesia:"Cina kambing", waktu itu saya membalas dengan kata-kata, "kowe sing wedhus" atau "kamu yang kambing" setelah itu lalu kami pun bertengkar. Hal ini terjadi selama 32 tahun selama Orde Baru dibawah Presiden Soeharto berkuasa dan memuncak saat terjadi Kerusuhan Besar Mei 1998 yang waktu itu terjadi pemerkosaan terhadap puluhan perempuan-perempuan Tionghoa, pembakaran toko-toko dan tempat mencari uang orang Tionghoa, pembakaran dan penjarahan rumah-rumah orang Tionghoa dan dari demonstrasi mahasiswa, peristiwa itu menjadi salah satu gerakan anti-Tionghoa yang diorganisir secara rapi oleh seorang oknum yang menjadi otak, karena pada masa itu segala hal yang menyangkut kerusuhan Mei 1998 ini pun direpresi, semua saksi mata dibungkam, dari saksi mata-saksi mata yang menyaksikan langsung pemerkosaan pada perempuan Tionghoa yang tadinya berbicara bahwa mereka menyesal tidak menolong perempuan-perempuan tersebut dan suara-suara minta tolong perempuan-perempuan yang diperkosa tersebut masih terngiang di kepala mereka menjadi berbicara "lupa kejadiannya" yang mengindikasikan mereka diancam/dibungkam sehingga tidak berani mengungkap hal sebenarnya, yang berani berbicara dibunuh (seperti terjadi pada Ita Martadinata yang akan menyuarakan mengenai pemerkosaan perempuan Tionghoa Mei 1998 yang dibunuh), bahkan ada orang-orang kroni oknum tersebut yang dengan sistematisnya menyebut bahwa semua peristiwa itu tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi dan hanya karangan saja untuk menjelekkan oknum yang menjadi otak tersebut. Pedagang-pedagang Tionghoa dan pemilik-pemilik rumah serta korban perkosaan dari kalangan Tionghoa pun tidak ada yang berani untuk menuntut kepada negara karena negara gagal untuk memberi keamanan pada mereka, karena keamanan merupakan kewajiban negara kepada warganegaranya. Mereka beralasan takut dan juga tidak ada gunanya menuntut, hanya menghabiskan biaya saja tetapi tidak ada hasilnya. Mereka tidak pernah berpikir kalau bukan mereka siapa lagi yang peduli pada nasib mereka dan keadilan untuk mereka. Kalau ketidakadilan terus dipelihara, tidak akan ada keadilan yang bisa didapat, terutama untuk mereka. Tetapi setelah peristiwa Mei 1998 itu, diawali dari Presiden Habibie yang menghapus istilah non-pri dan pri, lalu turning point terjadi pada masa pemerintahan Gus Dur (yang disebut sebagai Bapak Orang Tionghoa Indonesia) yang mengeluarkan Instruksi Presiden tentang boleh diadakannya lagi perayaan Imlek dan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa. Lalu berlanjut pada masa pemerintahan Megawati dan SBY saat ini. Orang-orang Tionghoa pun mulai banyak terjun ke pemerintahan dan aktif di dalam pemerintahan RI, seperti menjadi Bupati, Gubernur dan terjun dalam berbagai hal yang dalam masa Orde Baru tidak mungkin terjadi. Semoga arah yang lebih baik ini berlangsung terus dan menjadikan orang Tionghoa Indonesia berguna bagi nusa dan bangsa Indonesia, karena orang Tionghoa Indonesia lahir, hidup dan mencari makan di Bumi Indonesia, karena itu selayaknya lah orang Tionghoa Indonesia turut serta membangun Indonesia, tidak hanya membangun bangunan dalam arti harafiah, namun juga membangun manusia Indonesia sehingga menjadi manusia unggulan yang bisa berbaur, bersanding, bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan tidak ketinggalan dari bangsa lain, serta untuk mencapai 5 sila yang ada pada Pancasila yang merupakan dasar dari negara Indonesia.

Harga Ipad 2 Resmi Indonesia



Bagi anda yang menunggu iPad 2 versi resmi, saat ini anda sudah bisa mendapatkannya. IPad 2 mulai hari ini resmi sudah bisa anda dapatkan di iBox Plaza Indo, Senayan City, Mall Kelapa Gading, Mall Gandaria City, Central Park, Pondok Indah Mall 1, Mall Grand Indonesia, dan Sumarecon Mall Serpong.
Harga resmi yang ditawarkan oleh Apple adalah : iPad 2 versi WiFi 16GB = Rp4.7jt, 32GB = Rp5.6jt, 64GB = Rp6.5jt.
Untuk iPad 2 versi 3G 16GB = Rp5.9jt, 32GB = Rp6.8jt, 64GB = Rp7.7jt. (Teknoup.com)



Sumber lain :
INILAH.COM, Jakarta - Setelah mulai dipasarkan secara global akhir Mei lalu, akhirnya iPad 2 dijual resmi di Indonesia. Beli di mana?

Seperti ditulis di Twitter @iBox, toko resmi yang menjual produk-produk Apple, iPad 2 mulai dijual resmi di Indonesia, Jumat (15/7). Lokasi penjualannya di dua kota, yakni Jakarta dan Bandung.

Di Jakarta iPad 2 dijual di iBox Plaza Indonesia, Senayan City, Mall Kelapa Gading 3, Gandaria City, Central Park, GI & SMS, dan Pondok Indah Mall 1. Sedangkan di Bandung perangkat ini dijual di ZoomToday.

Harganya ditaksir mulai Rp4.899.000 dan sudah satu paket dengan asuransi iProtectZ. Penjualan akan dimulai pagi ini mulai pukul 10.00.

iPad 2 bekerja dengan iOS 4.3, memiliki aplikasi video chat FaceTime, prosesor dual core A5 ARM Cortex A9 yang dikenal cepat, grafis bagus untuk main game, dan teknologi HDMI untuk disambung ke televisi. Kekurangannya, baterainya hanya bertahan 10 jam. [mor]



SUMBER LAIN LAGI :
udah tidak sabar untuk membeli iPad 2 resmi di Indonesia? Jika iya adalah jawabannya, ada kabar gembira bagi Anda. Saat ini, iPad 2 sudah tersedia secara resmi di beberapa gerai iBox yang ada di Indonesia! Sayangnya, perangkat tersebut baru tersedia di kota Jakarta dan sekitarnya saja. Menurut tweet dari @iBoxIndonesia, iPad 2 mulai dipasarkan mulai hari ini (15/7/2011) di iBox Plaza Indonesia, Senayan City, Mal Kelapa Gading 3, Gandaria, Central Park, PIM 1, Grand Indonesia, dan SMS.



Anda khawatir kalau produk iPad 2 yang dijual di iBox Indonesia tidak dilengkapi dengan buku manual berbahasa Indonesia? Menurut tweet dari @iBoxIndonesia, iBox menjamin kalau semua produk iPad 2 yang mereka jual di gerainya sudah dilengkapi dengan buku manual berbahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan kami dari akun Twitter iBox Indonesia, ternyata memang banyak calon pembeli yang menanyakan mengenai buku manual tersebut. Hal tersebut wajar saja terjadi mengingat ada beberapa kasus penjualan iPad yang tidak dilengkapi dengan buku manual berbahasa Indonesia sehingga si penjual harus berurusan dengan kepolisian.

Bagaimana cara mengetahui iPad 2 tersebut resmi atau tidak? Menurut iBoxIndonesia, ada kode khusus yang dicantumkan di bagian Part Number. Khusus untuk di Indonesia, kode akhir Part Number berakhir dengan huruf ID/A.

Berapa harga iPad 2 resmi di Indonesia? Harga iPad 2 bervariasi berdasarkan spesifikasinya. iPad 2 dihargai mulai dari Rp4,899,000,- untuk spesifikasi terendah, hingga Rp7,799,000,- untuk iPad 2 dengan spesifikasi tertinggi.

Diambil dari: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9688765

Kamis, 14 Juli 2011

Pembatasan BBM bersubsidi (baca: Premium, Solar, Minyak Tanah)

Seratus dua puluh koma tujuh trilyun rupiah (Rp 120,7 trilyun). Apakah Anda bisa membayangkan berapa banyak jumlah tersebut? itu adalah 120.700 milyar atau 120.700.000 juta, dengan kata lain kalau mempunyai uang sebesar itu, Anda bisa memberi uang masing-masing Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk 120,7 juta orang, yang notabene setengah dari penduduk Indonesia yang 240 juta orang. Dan itu adalah uang yang harus dibayarkan pemerintah untuk membeli subsidi bensin, solar dan minyak tanah untuk tahun 2011 ini. Melihat jumlah tersebut tentunya kita bertanya-tanya mengapa BBM bersubsidi yang mengakibatkan jumlah sebesar itu ditanggung pemerintah tidak dibatasi? Misalnya dibatasi hanya untuk kendaraan niaga dan kendaraan umum (tapi tentunya kendaraan umumnya juga diperbaiki dong, jangan seperti kaleng karatan berjalan yang tidak tertib sama sekali sehingga mengakibatkan kemacetan). Tentu kalau pembatasan BBM bersubsidi dilakukan, maka dampaknya akan luas sekali, tetapi hal itu ada yang baik juga, misalnya dengan BBM yang mahal dan tidak lagi disubsidi, orang akan berpikir dua kali untuk bepergian dengan kendaraan pribadi dan akan memilih kendaraan umum untuk bepergian, atau orang akan semakin banyak membeli sepeda sehingga lingkungan akan semakin bersih dan kantong mereka pun tidak jebol untuk membeli bensin yang mahal, atau pemerintah jadi bisa membangun infrastruktur jalan yang lebih baik (dengan tanpa korupsi tentunya) sehingga kendaraan-kendaraan niaga bisa lebih menghemat bahan bakar dengan tidak adanya kemacetan dan bisa efisien bahan bakarnya sehingga perdagangan dan jalur transportasi publik pun semakin maju dan bisa membawa Indonesia semakin dipandang di dunia. Masalahnya mengapa hal ini tidak dilakukan oleh pemerintah? Apakah ada main mata dengan perusahaan produsen kendaraan yang akhir-akhir ini banyak membuat pabriknya di Indonesia? Sehingga dengan pembatasan BBM yang mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat untuk membeli kendaraan menjadi berkurang pula pendapatan mereka (baca: perusahaan produsen kendaraan dan oknum pemerintah yang diberi upeti oleh perusahaan produsen kendaraan). Apabila alasan pemerintah adalah tidak ingin inflasi meningkat, hal itu juga tidak relevan, karena dengan pembatasan BBM yang hanya dibatasi kendaraan niaga dan kendaraan umum publik saja yang boleh menggunakannya maka tidak akan terjadi inflasi karena inflasi disebabkan karena naiknya ongkos transportasi barang dan jasa (misalnya bahan makanan, bahan pakaian, dan barang-barang kebutuhan primer dan sekunder lain), sedangkan dalam hal ini kendaraan niaga boleh menggunakan BBM bersubsidi sehingga tidak akan terjadi kenaikan harga barang (kalau harga barang masih naik juga berarti ada kesalahan dalam sistem atau pengusaha yang nakal, atau pengusaha-pengusaha tidak memakai kendaraan niaga dalam mengirimkan barangnya, menggunakan mobil sport mungkin untuk mengirimkannya (^_^)). Inilah kelebihan pembatasan BBM dibanding menaikkan harga BBM bersubsidi. Inflasi tidak akan naik karena adanya pembatasan BBM ini, dengan catatan pembatasan dilakukan dengan benar dan dengan peraturan yang dijalankan, tidak seperti yang umum terjadi di Indonesia selama ini dimana peraturan hanya menjadi peraturan tertulis saja, tidak banyak yang menjalankannya.

Harga ZTE Light Tab Resmi Indonesia

Harga ZTE Light Tab Terbaru

Harga ZTE Light Tab – Setelah lama ditunggu-tunggu akhirnya ZTE Light Tab resmi dijual di Indonesia dan dibanderol dengan harga Rp 3.000.000,-. Sebuah harga yang pantas bila melihat spesifikasi dan desain apik yang ada pada tablet ini. Apalagi pc tablet yang satu ini merupakan tablet teringan yang ada dipasaran saat ini.

Light Tab tidak hanya sebuah tablet, namun ia juga dapat berfungsi sebagai handphone dan berjalan pada jaringan quadband. Sedangkan untuk terhubung ke internet, ia dilengkapi dengan kanal HSDPA dengan kecepan download hingga 7,2 Mbps dan tersedia juga koneksi Wi-Fi. Meski layarnya sebaik Samsung Galaxy Tab, namun hal ini dapat dimaklumi karena harga antar kedua produk ini memang berbeda.

ZTE Tab dapat menjadi sebuah solusi bagi kamu yang menginginkan sebuah gadget all in one dalam genggaman. Menelpon, SMS, berkirim email, browsing, mendengar musik, menonton video, bermain game, fotograpi, semua sudah diakomodir oleh gadget yang mampu bertahan selama 5,5 jam untuk menonton video ini.

Spesifikasi ZTE Light Tab

Jaringan : GSM 900/1800/1900 MHz UMTS : 2100/1900/900(850) MHz,
Layar : 7″ TFT-LCD WVGA, 800 x 480, touch screen, 262K warna
Dimension : 192 x 110 x 12.6 mm, berat : 403 gr
Processor : CPU MSM 7227, 600 MHz, 512 MB RAM + 512 MB ROM
Memori : Internal 5GB, MicroSD up to 32GB
Hiburan : MP3/Video Player yang dilengkapi dengan dukungan Dolby Surround Sound (DSS), Video Streaming, FM Radio, Video recording, Audio support 3.5mm headphone jack
Komunikasi : Voice Call, SMS, MMS, Google Application : Google search, google maps, G-Mail, Google Calendare, Google Talks, Market Place, Youtube, DOCS to Go (Word/Excel/PPT Read), PDF Reader, Email(IMAP, POP3,IMAP4,SMTP) Voice Mail
Kamera : CMOS 3MP, 2048 x 1536 , Night mode, geo-tagging, video recorder, Front facing camera
Konektivitas : HSDPA 7.2 mbps download, 2 mbps upload, WIFI / WLAN, 3G, Bluetooth ver. 2.1, USB port
Baterai : Li-ion 3400 mAh, waktu siaga 50 hrs, waktu bicara 5,5 jam
ZTE Light Tab

ZTE Light Tab

Harga HTC Flyer Resmi Indonesia

Tablet HTC Flyer Dibanderol Rp 6 Jutaan

Kamis, 26 Mei 2011 - 16:36 wib
Ahmad Taufiqurrakhman - Okezone
HTC Flyer (foto: dok. Okezone)
HTC Flyer (foto: dok. Okezone)

JAKARTA - Tablet Flyer yang baru diluncurkan oleh HTC hari ini dibanderol dengan harga Rp.6.999.000,-. Flyer dari HTC ini akan menambah marak persaingan pasar tablet di Indonesia saat ini.

HTC Flyer ini memiliki layar 7 inci, prosesor supercepat 1,5 GHz dan OS Android Gingerbread. Fitur yang paling diunggulkan di tablet Flyer adalah adanya sylus yang dijuluki oleh HTC sebagai 'magic pen'.

"Magic pen ini merupakan satu-satunya tablet di dunia yang memiliki fitur ini, yang lain tidak punya," klaim Agus Sugiharto, Country Manager HTC Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/5/2011).

Teknologi HTC Scribble atau magic pen ini memang baru HTC yang mengeluarkannya pada tablet PC. Darren Sng, Senior Director, Product Marketing HTC Asia, mengatakan bahwa pen ini bisa digunakan untuk menulis, melukis, dan menggambar di tablet dengan mudah.

"Hasil dari tulisan dan lukisan tersebut nantinya bisa di-share ke teman pengguna," jelas Darren.

Sistem operasional yang digunakan di HTC Flyer adalah Android 2.3.3 (Gingerbread), bisa dinaikkan menjadi Android 3.0 (Honeycomb) pada sekira kuartal empat tahun ini.

Layar yang dipakai oleh Flyer adalah LCD TFT Display 7 inci. Lalu di Flyer, tampilan display layar beserta taskbar-nya bisa mengikuti pergerakan tablet, apabila diposisikan secara vertial, display taksbar akan mengikuti, begitu pula apabila diposisikan secara horizontal.

Untuk kamera, di bagian depan beresolusi 1,2 megapiksel, sementara di bagian belakang sebesar 5 megapiksel.

Prosesor yang dipakai oleh HTC Flyer adalah single-core 1,5 GHz. Sementara baterai yang dipakai adalah 4.000 mAh.

Koneksi internet yang dipakai oleh Flyer adalah Wi-Fi dan 3G. Tampilan situs internet yang muncul di layar display pun bisa di-seting, entah itu versi mobile maupun versi dekstop. Sementara koneksi bluetooth-nya adalah Bluetooth 3.0.

Selain itu, fitur yang juga menjadi andalan produk ini adalah layanan aplikasi konten hiburan yang nantinya bakal ada di situs server HTC. Layanan tersebut adalah HTC Watch, yang merupakan layanan di mana pengguna nantinya bisa menyewa dan membeli suatu film. HTC Watch sendiri dibagi tiga yakni: Watch Lite (tersedia mulai bulan Agustus), Watch Premium (tersedia mulai bulan Oktober) dan Watch Pre-Lite (tersedia mulai bulan Mei).

Meski sudah diluncurkan hari ini, namun Flyer baru hadir di pasaran mulai tanggal 8 Juni.

"Flyer mulai dijual untuk masyarakat di acara Indonesia Cellular Show (ICS) 2011, yang akan berlangsung mulai tanggal 8 Juni," pungkas Agus.
(srn)

Review iPad vs iPad 2

iPad 1 Vs iPad 2
vaksiandra | Kamis, 3 Maret 2011 | 13:24 WIB

APPLE
Dimensi iPad 2 dengan ukuran layar yang sama dengan iPad generasi pertama, namun lebih tipis dan lebih ringan.

KOMPAS.com - Sejujurnya tak banyak hal mengejutkan dari apa yang dirilis oleh Apple akan generasi kedua iPad-nya. Namun, harus diakui bahwa dalam kurun satu tahun lebih usia iPad 1 memang tak bisa disaingi oleh produk kategori sejenisnya. Keandalannya pada teknologi layar yang impresif adalah kekuatan produk ini. Meski demikian, toh Apple tak tinggal diam, paling tidak penambahan sensor three-axis gyro akan menambah marak penggunaan berbagai aplikasi kelak. Walaupun sejujurnya, sensor ini sudah banyak digunakan oleh perangkat Android.

Meskipun dimensi iPad 1 sudah paling pas untuk ditenteng, pemikiran untuk mengurangi faktor ketebalan jadi agenda utama Apple sebelum merilis generasi kedua ini. Hasilnya memang sangat signifikan, berkurang hampir 5 mm sudah sangat bagus. Sekaligus meneguhkan sebagai perangkat tablet paling tipis. Sebagai perbandingan Dell Streak masih di bilangan 10 mm. Tidak mudah memangkas menjadi 8,8 mm, sebab pastilah akan berkenaan dengan penggunaan berbagai chip.

Dua hal lain yang memberikan perbedaan signifikan adalah prosesor dan penggunaan kamera. Dengan dual core, harapannya akan mampu meningkatkan kinerja. Ini sejalan dengan pengenalan OS versi baru yang telah diumumkan berbarengan perilisan iPad 2. Faktor kamera ditujukan sebenarnya bukan buat pemotretan, tetapi untuk mewadahi kepentingan penggunaan fitur FaceTime.

Aplikasi satu ini menggunakan video dengan codec H-264 atau AAC. Sementara protokol sinyalnya memakai VoIP. Jadi FaceTime berbeda dengan video call biasa yang menggunakan jaringan 3G GSM. Biayanya tentulah cukup mahal. Sementara FaceTime memakai basis internet.

iPad 2 yang akan hadir di pasar pada 11 Maret nanti, justru banyak mengadopsi fasilitas pada iPhone 4. Dengan kata lain, seperti memindahkan ponsel ke tablet. iPad 2 dijual seharga 500 sampai 630 dollar. Harga yang sama dengan iPad 1. Namun, tampaknya hal ini akan membuat harga iPad 2 dibanting. (ANDRA/FORSEL)

iPAD 1

iPAD 2

Ukuran

242,8 x 189,7 x 13,4 mm

241,2 x 185,7 x 8,8 mm

Berat

730 gram

607 gram

Layar

Tanpa Sensor Three-Axis Gyro

Dengan Sensor Three-Axis Gyro

Prosesor

Apple A4

Apple A5 Dual-core ARM Cortex-A9

Kamera

Tidak Ada

0,7 MP (depan dan belakang)

Review nPad

Perusahaan China Pamer Tablet MeeGo

Jum'at, 2 Juli 2010 - 14:05 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
nPad tablet berbasis MeeGo
nPad tablet berbasis MeeGo

BEIJING - Intel dan Nokia berkolaborasi dalam menghadirkan sistem operasi yang dikenal nama MeeGo. Dalam roadmap-nya, MeeGo akan dipasangkan tidak hanya di ponsel cerdas saja, namun juga di tablet.

Namun, hingga saat ini baik Intel maupun MeeGo belum mengumumkan secara resmi akan disematkan pada smartphone dan tablet apa. Sampai akhirnya kabar mengejutkan datang dari China.

Ya, sebuah perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut memamerkan tablet yang berjalan pada sistem operasi MeeGo, yang disertai dengan dukungan prosesor Moorestown. Kabarnya, tablet tersebut sudah dipamerkan di kota Dalian City, China.

Menurut berita yang dilaporkan ClonedlnChina, Jumat (2/7/2010), tablet yang diberi nama nPad ini mempunyai layar sentuh dengan ukuran 10.1 inci. Untuk terhubung dengan internet, nPad sudah dilengkapi dengan wi-fi, 3G, serta tambahan fitur lainnya seperti GPS, bluetooth. Sedangkan kekuatan baterainya mampu bertahan hingga 8 jam.

Menurut situs itu juga menyebutkan kalau, nPad yang bisa jadi tablet MeeGo pertama akan dilempar ke publik pada akhir tahun 2010. Walaupun tidak diketahui apakah, nPad juga akan diedarkan di pasar internasional.

Intel dan Nokia sukses melakukan kolaborasi dengan menghadirkan sistem operasi MeeGo yang diperkenalkan di Intel Developer Forum (IDF) 2010 di Beijing. Menurut Intel, MeeGo akan disiapkan tidak hanya untuk satu jenis perangkat saja, akan tetapi lebih dari itu.

Sebelumnya, Intel sudah bersiap memasangkan MeeGo untuk netbook yang berjalan pada chip Intel Atom. Di masa depan, perusahaan ini juga memfokuskan pengembangan MeeGo untuk desktop entry-level dengan prosesor Intel Atom.
(tyo)

Harga Zyrex Onepad Resmi Indonesia

OnePad Tablet Lokal Pertama Besutan Zyrex

Rabu, 14 Juli 2010 - 16:42 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone

JAKARTA - Bukan iPad yang menjadi tablet pertama yang masuk ke Indonesia, melainkan tablet besutan perusahaan lokal Zyrex, yaitu OnePad.

"OnePad adalah tablet pertama yang merupakan buatan perusahan lokal. Dan Zyrex bangga menghadirkanya," tegas Presiden Direktur Zyrex Indonesia Timothy Siddik, saat memaparkan OnePad di acara Festival Komputer Indonesia, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (14/7/2010).

"Tablet OnePad akan hadir dengan dua seri yang berbeda. Satu akan menggunakan sistem operasi Android dan satu lagi pakai Windows 7," tambahnya.

Selain OS yang berbeda, jeroan yang disematkan juga berbeda. Untuk seri MS1110, tablet tersebut menggunakan sistem operasi Android dan memakai prosesor Samsung ARM Cortex A8. Memori yang disediakan didukung dengan DDR2 512MB ditambah kapasitas storage 16GB. Ukuran layar tersedia hingga 10 inci. Untuk seri ini, harga jualnya sekira Rp3.999 juta.

Sedangkan MP1210 yang memakai Windows 7 hadir degan prosesor Intel Atom N450 dengan memori 1Gb DDR2. Selain itu tablet ini juga dilengkapi dengan webcam 1.3MP dan layar 10 inci. Tablet ini dijual dengan harga Rp4.999 juta. (srn)

Harga Skybee Skypad Resmi Indonesia

Skybee Pamer Tablet Seharga Rp2,5 Juta

Kamis, 15 Juli 2010 - 17:07 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
SkyPad besutan SkyBee hanya Rp2,5 juta (foto: Tyo/Okezone)
SkyPad besutan SkyBee hanya Rp2,5 juta (foto: Tyo/Okezone)

JAKARTA - Tablet buatan lokal mencoba mencuri perhatian di hajatan Indonesia Cellular Indonesia (ICS) dan Pameran Komputer Indonesia 2010. Setelah sebelumnya Zyrex dengan OnePad-nya, kini giliran Skybee yang memamerkan tablet SkyPad.

Perusahaan asli Indonesia tersebut mencoba menjajal peruntungan pasar tablet tanah air dengan menghadirkan tablet SkyPad One ini. Tablet perdana milik Skybee ini hadir dengan mengusung system operasi Android yang berversi 1.6 atau Cupcake.

"Untuk tahap awal, kita sedang melakukan test market. Kami berharap dalam satu bulan tablet SkyPad akan terjual sebanyak 10 ribu unit," terang CEO PT Skybee Indonesia Kendro Hendra, saat memamerkan SkyPad di event ICS & FKI 2010, di JCC, Jakarta, Kamis (15/7/2010).

Secara ukuran, SkyPad agak berbeda dengan Zyrex OnePad ataupun iPad milik Apple, sebab tablet ini mempunyai ukuran ‘hanya’ 7 inci saja. Padahal rata-rata tablet masih menggunakan ukuran 9 atau 10 inci. Kenapa demikian?

"Ukuran tablet memang terpatok pada 10, 7, dan 5 inci. Namun, kami akhirnya memutuskan untuk menggunakan ukuran 7 inci, dengan pertimbangan jauh lebih enteng, nyaman, dan fleksibel," sebutnya.

Selain itu, prosesor yang digunakan pada tablet SkyPad ini mengusung Rockschip Rk2808 yang mampu berlari di 600Mhz. Namun di masa yang akan datang, Skybee akan hadir dengan prosesor seri RK2818 yang mampu mendukung Android versi 2.1.

Beberapa fitur lain yang ditawarkan diantaranya adalah, kapasitas internal memori sebesar ROM 128MB, Nan Flash 2Gb, Lalu, RAM 128MB. Ini juga termasuk webcamera beresolusi 1.3 MP.

Sedangkan harga yang ditawarkan untuk tablet ini adalah sekira Rp2,5 juta. Rencananya akan hadir di jaringan distributor sepekan setelah acara Festival Komputer Indonesia (FKI) dan Indonesia Cellular Show (ICS) 2010 ini berlangsung.

"Skypad adalah ‘iPad’ yang lebih kecil dan lebih murah untuk menggarap pasar segmen bawah," tandasnya. (srn)

Harga Archos 28, 32, 43, 70, 101 Internasional

Lima Tablet Archos Tantang iPad

Kamis, 2 September 2010 - 15:24 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
Archos Android
Archos Android

CALIFORNIA - Platform Android terus mengalami perkembangan, tidak hanya di ponsel cerdas melainkan juga di tablet. Dan Archos kini ikut bergabung dalam kelompok tablet Android ini.

Ya, perusahaan elektronik ini akan segera membuat tablet berbasis sistem operasi besutan Google tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Archos akan memproduksi lima seri tablet Android sekaligus untuk menantang iPad.

Archos 28 menjadi model yang palin rendah dalam komposisi tablet Android mereka, yang memang dibanderol dengan harga tidak lebih dari USD99. Namun dengan layar hanya 2,8 inci yang sebenarnya akan lebih kecil dari banyak ponsel kebanyakan. Merujuk pada jenis perangkat sebagai UMPC (ultra mobile PC), Archos 28 akan memiliki prosesor 800 MHz dan akan fokus pada dukungan multimedia.

Dikutip melalui TechCrunch, Kamis (2/9/2010), Archos 32 akan memiliki layar sedikit lebih besar, yaitu 3,2 inci. Ini akan dikemas dalam penyimpanan 8 GB dan kamera video HD 720p, bersama dengan konektor output video. Yang ini akan dijual dengan harga USD150.

Sedangkan Archos 43 akan menjadi perangkat 4,3 inci dengan sebagian besar fitur yang sama dengan Archos 32. Akan tetaapi harga yang lebih tinggi yaitu USD199.

Lalu hadir Archos 70 gadget berharga USD350 dengan output HDMI dan kapasitas penyimpanan 250GB. Sebuah versi 8 GB juga akan tersedia dengan hargak USD275.

Dan akhirnya, ada Archos 101, sebuah perangkat 10,1-inci yang akan menjadi pesaing yang paling langsung iPad tersebut. 101 akan mencakup prosesor 1 GHz, output HDMI, USB dan konektivitas Bluetooth, dan kamera ganda. Unit ini juga akan datang dalam dua ukuran kapasitas, dengan model 8 GB tersedia dengan harga USD300 dan 16 GB yang dijual USD350.
(tyo)

Review WeTab

Tablet MeeGo Pamer di Intel Developer Forum

Senin, 20 September 2010 - 10:39 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
We Tab
We Tab

SAN FRANCISCO - Dalam hajatan Intel Developer Forum yang digelar akhir pekan lalu, ada produk yang cukup menarik perhatian, yaitu sebuah tablet bernama WeTab.

Menyita banyak mata, pasalnya tablet ini disebut-sebut sebagai tablet pertama yang menggunakan sistem operasi berbasis MeeGo. Sistem operasi ini sendiri merupakan hasil kembangan asli yang dilakukan oleh Intel.

Dilansir melalui Netbook News, Senin (20/9/2010) tablet ini cukup mengesankan pasalnya mampu melakukan booting secara online dalam waktu 16 detik saja.

Menurut Nicole Scott dari netbook News, WeTab yang diharapkan untuk memulai debutnya secara resmi pada tanggal 27 September di Jerman, juga akan membanggakan layar sentuh kapasitif, SSD 32-64GB, prosesor Intel Atom N450 dan mendukung video HD 1080p playback.

Selain itu, WeTab dimuat dengan kartu Crystal Broadcom HD, Bluetooth, Wi-Fi, sensor cahaya ambient dan accelerometer yang mengesankan.

"Jika Anda ingin tahu bagaimana Anda akan dapat terhubung dengan tablet rakasa ini, yang punya 2 unit USB 2.0, HDMI, SD Card reader, slot SIM dan docking port yang akan memiliki LAN, HDMI dan port tambahan," jelas Scott.

"Sedangkan beratnya 990g dengan baterai 35Wh yang mampu bertahan antara 4 sampai 5 jam," tandasnya.
(tyo)

Harga Huawei Ideos S7 Internasional

Komputer Tablet Huawei Dibanderol Rp4,5 Jutaan

Jum'at, 17 Desember 2010 - 07:50 wib
Stefanus Yugo Hindarto - Okezone
Huawei IDEOS S7 (foto: Cellular News)
Huawei IDEOS S7 (foto: Cellular News)

SINGAPURA - Huawei akhirnya mengenalkan komputer tablet berbasis sitem operasi Android seharga USD499 atau sekira Rp4,5 juta. Rencananya komputer tablet tersebut akan diluncurkan pada 18 Desember 2010 di Singapura.

Komputer tablet yang diberi label IDEOS S7 tersebut berjalan dengan sistem operasi Android 2.1. Desain yang diusung pada komputer tablet tersebut adalah desain berukuran layar 7 inci.

Seperti yang dilansir DigitalOne, Jumat (17/12/2010), tablet ini juga mendukung konektivitas 3G dan Wi-Fi. Kapasitas memori yang ditawarkan untuk komputer tablet ini sekira 8GB dan bisa ditambahkan memori eksternal hingga 16 GB.

Singapura sendiri merupakan negara keempat yang akan menjadi tuan rumah peluncuran IDEOS7 setelah Australia, Amerika Serikat dan Austria.

Spesifikasi

Layar: 7 inci TFT full screen.
Koneksi: GSM/WCDMA/Wi-Fi
Dimensi: 209 mm × 108 mm × 15.5 mm
Berat: 500 g (Termasuk Baterai)
OS: Google Android 2.1
Fitur: High definition video playback, Google Applications, Connectors, sensors, dan audio, 3.5 mm stereo headset jack
MicroSD card slot: compliant with SDHC
USB port: Micro USB 2.0 Slave, Dock interface, SIM/USIM card slot, Ambient light sensor, Built-in microphones and speakers (srn)

Harga Handroid CSL Blueberry M1700 Resmi Indonesia

Review Handroid CSL BLueberry M1700 dan Tri

Senin, 20 Desember 2010 - 06:34 wib
Sarie - Okezone
Handroid CSL Blueberry M1700
Handroid CSL Blueberry M1700

JAKARTA - Jika tidak mampu membeli iPad, atau Galaxy Tab, Handroid CSL Blueberry ini bisa menjadi alternatif. Setidaknya harganya murah lebih murah ketimbang dua perangkat yang disebut sebelumnya.

Dari segi tampilan Handroid memiliki ukuran yang cukup tebal, layaknya organizer (buku agenda) yang sering ditenteng oleh eksekutif muda di zaman sebelum komputer mendominasi. Dimensi Handroid adalah 179.4 mmx110 mmx11,5 mm dengan ukuran layar 7 inci.

Saking tampilannya bisa berubah, horizontal maupun vertikal, anda akan kebingungan untuk mencari sisi atas, bawah, maupun samping kana atau kiri di layar Handroid. Namun yang jelas, port penyimpanan kartu memori, SIM Card, serta tombol volume berseberangan dengan port kabel data dan handsfree. Di sisi lainnya terdapat tombol power, speaker dan lubang charger yang berseberangan dengan speaker lainnya.

Di bawah layar hanya terdapat empat buah tombol yang akan mempermudah anda untuk masuk ke menu utama, tombol yang menghadirkan menu bantuan lain, tombol zoom tampilan layar, dan tombol back ke menu sebelumnya.

Prosesor Qualcomm MSM7227 yang digunakan rupanya tidak telalu bertenaga bagi sistem operasi Android yang digunakan oleh Handroid CSL ini. Saat menyalakan perangkat ini dibutuhkan waktu hampir dua menit untuk sampai menampilkan layar menu utama. Bahkan ketika membuka aplikasi dalam waktu yang cukup lama, perangkat akan mulai 'ngadat tak bergerak' alias nge-hang. Untuk mengaktifkannya lagi anda harus mengembalikan layar ke menu utama, lalu mematikan daya (power off) secara paksa. Jika di perangkat lain mungkin anda bisa langsung mencabut baterai tapi tidak di Handroid CSL ini.

Untuk jaringan internet, anda bisa mengandalkan operator yang dibundle dengan Handroid ini, yaitu Tri. Dengan kartu internetan dari Tri, pengguna tidak hanya bisa mengakses dunia maya tapi juga tetap bisa menelepon dan mengirimkan SMS.

OS Android 2.2 yang diusung CSL Blueberry ini merupakan 'jaminan mutu' untuk segala macam layanan yang dihadirkan Google, baik Gmail, Google Search, Google Talk, Maps dan lainnya. Jika semua layanan itu masih kurang, anda tinggal mengunduhnya di Android Market.

Kartu internet Tri bisa digunakan unlimited seharian browsing apa saja di Handroid CSL ini. Kartu tersebut memungkinkan pengguna untuk berinternet sepuasnya selama 30 hari dengan kuota 1 GB. Bahkan Tri memanjakan pengguna Handroid CSL dengan gratis internet selama tiga bulan. Jika masih kurang, anda bisa membeli kartu internetan Tri yang memberikan gratis internet selama 6 bulan.

Dengan kartu ini pengguna bisa browsing internet, mengakses Facebook, Flickr, YouTube, Twitter, Yahoo Messenger, eBuddy, dan layanan lain yang tersedia di Internet. Jika ingin cepat, anda bisa mengunduh aplikasi dari layanan yang dimaksud melalui Android Market. Di Android Market ini pula pengguna bisa mengunduh aplikasi lainnya, baik game, video, musik dan lainnya. Sayanngnya untuk mengunduhnya, kami sarankan untuk menggunakan koneksi wifi ketimbang koneksi jaringan Tri. Pasalnya unduh aplikasi dengan koneksi wifi tidak akan memakan waktu lama dan jauh dari kemungkinan koneksi terputus.

Uniknya, saat mengunduh, baik Facebook atau Twitter, Handroid CSL akan dikenali sebagai Galaxy Tab. Notifikasi yang tertera "Unduh Aplikasi Facebook untuk Galaxy Tab". Untuk mengunduhnya, anda akan memerlukan bantuan perangkat penyimpanan berupa MicroSD. Meski begitu kapasitas ROM dan RAM di Handroid CSL masih mumpuni, masing-masing sekira 512 MB.

Tidak hanya dapat diandalkan untuk internet, Tri juga memungkinkan pengguna untuk menelepon dan ber-SMS di Handroid CSL ini. Tentunya gaya meneleponnya akan beda dengan saat anda menggunakan ponsel atau smartphone. Untuk menelepon di Handroid, anda harus menggunakan headset yang juga memiliki fungsi microphone. Jika tidak menggunakan headset maka anda harus mengeluarkan suara penelepon melalui lubang speaker yang tersedia, dan mengangkat Handroid sebatas mulut agar suara bisa terdengar sampai ke penelepon yang dituju.

Internet dan telepon merupakan fungsi utama dari Handroid CSL. Namun begitu Blueberry tidak lupa juga menyematkan dua buah kamera di bagian belakang dan depan bodi. Jika bagian depan hanya tersedia kamera berukuran VGA, di bagian belakang terdapat kamera berkapasitas 3 megapiksel. Sayangnya anda pasti akan sungkan mengambil gambar dengan mengarahkan perangkat sebesar itu ke hadapan objek. Apalagi kapasitas 3 MP terbilang sangat sia-sia karena tidak dilengkapi dengan fasilitas lampu flash.

Perangkat ini memang tidak bisa disandingkan dengan iPad maupun tablet besutan vendor branded lainnya. Namun dengan harga Rp3,9 juta anda dijamin akan lebih bergaya dan pede menenteng Handroid CSL M1700 berlayar touchscreen ini ketimbang hanya menjinjing buku agenda hitam dan tebal, lengkap dengan pulpennya. (srn)