Total Tayangan Halaman

Minggu, 17 Juli 2011

Bambang Tjahaja Purnama / Ahok, seorang Tionghoa yang menjadi birokrat Indonesia

Menyambung tulisan saya mengenai Tionghoa Indonesia di Masyarakat Indonesia (klik link untuk membaca), saya di acara Kick Andy berjudul Aku Orang Cina tersebut juga menyaksikan dan mengenal seorang Tionghoa Indonesia yang berhasil menjadi eksekutif (bupati Kabupaten Belitung Timur) dan legislatif (anggota DPR-RI) di Indonesia, sesuatu yang sangat jarang terjadi di Indonesia, dan beliau mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan saya, yaitu untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul dan mewujudkan seluruh sila dalam Pancasila. Semoga beliau tetap dalam koridornya menjadi pejabat negara yang bersih, tidak korup, selalu berorientasi rakyat kecil dan memajukan Indonesia menjadi lebih baik, sehingga Tionghoa Indonesia pun suatu saat nanti tidak lagi dianggap hanya menumpang di Indonesia tetapi sudah menjadi bagian yang integral dari bangsa Indonesia sendiri. Dan semoga saya bisa mengikuti jejak Pak Basuki / Ahok sebagai seorang Tionghoa Indonesia yang dapat memajukan Indonesia, walaupun mungkin dengan cara yang lain. Ini hasil saya sewaktu mencari informasi tentang Pak Basuki / Ahok:

Mereka Bilang Aku China

Filed in catcil 8 comments

Rabu (22/6) kemarin kedua kalinya saya ikut taping Kick Andy Show di Grand Studio Metro TV. Karena terbiasa ikut taping Mario Teguh, saya merasa penonton di Kick Andy tidak serapih penonton Mario Teguh yang mau mengantri tanpa harus berdesak – desakan. :-D *curhat

Oke, kembali ke topik. Tema kali ini dari Kick Andy show yang insya Allah akan tayang dua pekan mendatang adalah “Mereka Bilang Aku China”. Tema ini semacam bedah buku dari judul yang sama, namun dengan nara sumber yang berbeda antara di Kick Andy dengan di buku.

Para nara Sumber bercerita banyak tentang perjuangan mereka sebagai warga keturunan yang waktu dulu masih mendapat perlakuan yang tidak adil. Tentang keharusan mempunyai nama lain selain nama tiong hoa. Tentang dipandang negatif ketika keturunan tiong hoa terjun ke dunia politik. Tentang padangan negatif sebagian besar orang Indonesia tentang warga keturunan yang eksklusif. Juga tentang bagaiman kerusuhan mei 1998 lalu sangat membekas untuk warga keturunan tiong hoa.

Untuk lengkapnya tidak akan saya ceritakan bagaimana proses taping dan apa yang dibahas lebih dalam. Teman – teman bisa menyaksikannya langsung 2 minggu lagi.

Saya sendiri terkaget dengan nara sumber pertama adalah yang saya sangat kenal. Saya langsung heboh sama teman sebelah saya. Saya cerita bahwa saya sepertinya mengenal orang ini dekat di dunia maya (Saya berteman dengan beliau di Facebook). Ya, ternyata benar beliau adalah Pak Basuki Tjahaja Purnama atau ngetop dengan nama Ahok.

Pak Ahok Berfoto dengan Bang Andy F Noya

Pak Ahok Berfoto dengan Bang Andy F Noya

Beliau adalah mantan bupati salah satu kabupaten di tanah kelahiran saya, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pak Ahok saat ini bekerja sebagai anggota dewan komisi II DPR RI di Senayan.

Tentu teman – teman heran, koq bisa seorang keturunan Tiong Hoa menjadi bupati dan wakil rakyat ya? Ya, dulu saya juga heran saat pak Ahok terpilih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur di Manggar yang mayoritas berpenduduk suku melayu muslim. Tentunya ada something special dari orang ini, pikir saya saat itu.

Sejak kecil saya sudah terbiasa hidup bersama orang – orang Tiong Hoa mengingat di daerah kami cukup banyak keturunan Cina yang bertempat tinggal. Memang kebanyakan orang – orang Tiong Hoa ini menguasai pasar (baca : berdagang) ketimbang bekerja di perusahaan tambang. Jangan tanya yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dan sangat sulit sekali menemukan mereka yang terjun ke dunia politik.

Makanya sekali lagi saya heran sekaligus kagum dengan Pak Ahok yang bisa menjadi bupati.

Pak Ahok tak sekedar politisi. Buktinya selama menjadi bupati, beliau mampu menarik simpati masyarakat Babel. Meskipun hanya sebentar (saya lupa berapa lamanya) menjabat sebagai Bupati karena berikutnya beliau mencalonkan diri menjadi Gubernur, Pak Ahok cukup dikatakan berhasil karena waktu zamannya, ada banyak anak yang mendapatkan beasiswa kuliah ke Jakarta.

Pak Ahok juga dekat dengan masyaraktnya. Beliau tak segan memberikan nomor teleponnya kepada masyarakat. Prinsipnya buat beliau, Pejabat itu adalah pelayan masyarakat. Makanya, jangan heran jika Pak Ahok punya waktu khusus dan membuka lebar pintu rumahnya untuk masyarakat. Melalui program jaminan kesehatan pak Ahok dikala menjabat sebagai bupati mampu menaklukkan PT Askes untuk memberikan jaminan asuransi kesehatan bagi masyarakat Belitung Timur dimana pemerintah hanya membayar separoh biaya premi.

Pak Ahok dekat dengan semua orang

Pak Ahok dekat dengan semua orang

Saat ini pak Ahok tetap berjuang untuk masyarakat Indonesia. Meskipun keturunan Tiong Hoa, beliau tetap memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kedudukan di mata hukum semisal mendapatkan akte kelahiran, Kartu Tanda Penduduk, dan identitas diri lainnya. Di blog-nya Pak Ahok juga rajin meng-update laporan kunjungan kerjanya sebagai anggota dewan, yang sangat jarang dilakukan oleh wakil rakyat kita.

Cerita lengkap politisi berslogan “Bersih – Transparan – Professional” (Mirip slogan salah satu partai) ini dapat teman – teman saksikan di Kick Andy Metro TV dua pekan mendatang. Meskipun banyak yang bilang beliau China, Pak Ahok tetap berjuang untuk Indonesia.

sumber foto : ahok.org

diambil dari: http://bangsaid.com/mereka-bilang-aku-china

Tidak ada komentar: