Total Tayangan Halaman

Rabu, 13 Juli 2011

Iran vs AS & Israel

Iran, sebuah negara di Timur Tengah sedang menjadi sorotan dunia karena akan membangun pembangkit tenaga nuklir yang disebut Amerika Serikat sebagai program pengayaan untuk senjata nuklir. AS dan Israel diduga berperan dalam menyerang Instalasi Reaktor Nuklir Iran: Bushehr dengan virus pada tahun 2010 (Stuxnet) dan 2011 (Stars). Virus-virus tersebut diduga merupakan salah satu yang membuat pemerintah Iran berkali-kali membatalkan pembukaan instalasi reaktor ini sejak sepuluh tahun yang lalu. AS takut Iran bisa mempunyai bom nuklir yang dapat digunakannya untuk menyerang sekutu terdekatnya, Israel, karena Iran sudah bisa membuat rudal yang bisa menyerang sampai ke tanah Israel, tinggal ditambah hulu ledak nuklir pada rudal itu dan diluncurkan ke Israel. Karena itu jauh-jauh hari AS sudah mempersiapkan cara-cara untuk menghambat hal tersebut. Perang Afganistan yang dilancarkan terhadap Taliban dan Perang Irak oleh Presiden George W Bush salah satu untuk menghambat hal tersebut. Posisi Afganistan dan Irak yang berbatasan langsung dengan Iran dapat menjadi strategis apabila terjadi perang dengan Iran, karena itu pemerintah AS melancarkan perang untuk mengganti pemerintahan kedua negara itu dengan pemerintah yang bisa kerjasama dengan AS. Dan perbatasan-perbatasan Iran dengan negara lainnya pun juga sudah dikuasai (baca: "dikendalikan") oleh negara AS ini. Turkmenistan, Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Qatar, negara-negara ini semua dalam kontrol AS. Pasukan AS mempunyai pangkalan-pangkalan militer disana yang setiap saat bisa digunakan untuk berperang. Ini yang sangat dikhawatirkan oleh dunia, karena apabila dua negara dengan kekuatan nuklir berperang dan salah satu mengeluarkan nuklirnya, pasti akan dibalas oleh negara lainnya dan bisa terjadi perang nuklir pertama di dunia setelah AS dan Uni Soviet hanya berperang dingin dan tidak mengeluarkan nuklirnya pada tahun 1950-1990-an. Semoga Iran benar-benar hanya akan mengembangkan nuklir sebagai pembangkit listrik dan untuk kepentingan medis seperti yang mereka bilang selama ini. AS selama ini hanya diam mengamati gerak-gerik Iran (dengan intelijen juga tentunya), karena memang Iran belum bergerak menciptakan senjata nuklir. IAEA sebagai badan nuklir dunia juga harus bekerja keras mengawasi pengembangan nuklir di Iran. Harus ditegaskan bahwa pengembangan nuklir sebagai senjata dapat membawa umat manusia ke kehancuran, dan hal tersebut harus ditentang. Sudah cukup hanya beberapa negara saja yang memilikinya. Selama ini AS, Rusia, China, Pakistan, India sudah memilikinya, dan negara yang kemungkinan besar akan mengembangkannya selain Iran adalah Korea Utara. Saya pribadi setuju dengan dilarangnya senjata nuklir dikembangkan lagi. Sudah cukup hanya negara-negara yang sudah memilikinya saja yang punya, bahkan seharusnya senjata-senjata tersebut dihancurkan saja. Lebih elegan dengan perang seperti biasa dengan tank, tentara dan senjata-senjatanya daripada dengan nuklir yang bisa mengakibatkan kehancuran besar. Malah, sebaiknya perang disingkirkan dari muka bumi ini, supaya lingkungan hidup bisa menjadi lebih baik dan umat manusia dapat berkonsentrasi ke arah pengembangan astronomi untuk mencapai planet-planet yang dapat dijadikan tempat tinggal manusia berikutnya.

Tidak ada komentar: