Total Tayangan Halaman

Rabu, 03 Agustus 2011

Pariwisata: Wayang Karo

Wayang Karaoke, Terobosan Baru sang Dalang

Selasa, 26 Juli 2011 - 10:23 wib
(foto: Novan Jemmi Andrea)
(foto: Novan Jemmi Andrea)

BERBAGAI terobosan untuk melestarikan wayang kulit. Seperti yang dilakukan seorang seniman dengan menciptakan Wayang Karo atau dikenal masyarakat dengan wayang karaoke. Pertunjukkan wayang tanpa gamelan dan tanpa sinden dimana dalang hanya memainkan wayang dengan logat dalang ternama yang sudah terekam.

Kelebihan Wayang Karo ini, ceritanya pendek sehingga sangat disukai berbagai kalangan. Bila dilihat selintas pertunjukkan pentas wayang kulit ini dengan mendatangkan dalang terkenal. Seperti yang dilakukan seorang remaja berumur 16 tahun bernama Chandra.

Dalang yang sekarang kelas III smp di Kecamatan Bagor-Nganjuk ini meski sibuk membawakan cerita wayang kulit, tapi mulut dalang muda ini ternyata hanya diam karena menggunakan gamelan dan sinden yang sudah rekaman.

Tapi sabetan dalam memainkan wayang si dalang cukup handal dan lincah.

Saat pentas pertunjukkan di bawah kaki dalang Candra terdapat sebuah tape dan flasdish. Sedangkan di sudut yang lain terdapat seorang operator memasukkan suara ke dalam sound system.

Pertunjukan Wayang Kulit ini dikenal oleh warga nganjuk dengan sebutan wayang karo atau wayang karaoke. Sang dalang tidak perlu capek-capek membawakan cerita atau dialog wayang, tapi hanya cukup menggerak-gerakan wayangnya saja mengikuti suara yang muncul dari tape.

Menurut Winarto, pemerhati wayang, seni wayang karo ini muncul dan diciptakan para pelestari wayang kulit di nganjuk setahun lalu. Pasalnya, mereka prihatin dengan kondisi seni wayang kulit yang sudah mulai di tinggalkan oleh generasi muda.

Salah satu penyebabnya harga wayang kulit, gamelan, dan membayar sinden yang biayanya mencapai puluhan juta rupiah, sehingga wayang tidak berkembang dan kurang diminati.

Tak hanya itu, pertunjukannya wayang kulit yang memakan waktu sangat lama hingga semalam suntuk membuat anak-anak atau bukan pecinta wayang tidak menontonnya.

Dalam seni wayang karo, bahan wayang yang digunakan berasal dari dari plastik mika bukan dari kulit seperti wayang pada umumnya. Lama pertunjukkan pun bisa disesuaikan dengan permintaan yang punya hajat antara 1 sampai dua jam.

Sementara suara dalangnya bisa memakai rekaman pentas dalang-dalang ternama seperti ki dalang mantep sudarsono atau ki dalang anom suroto. Harga mengundang pertunjukan atau pentas wayang karo sangat murah Rp600 ribu-Rp1 juta rupiah.

Sedangkan pagelaran wayang kulit asli dengan mendatangkan dalang ternama sekelas mantep sudarsono atau anom suroto biayanya bisa mencapai Rp50-100 juta rupiah

Untuk mementaskan Wayang Karo, biasanya dalang akan merangkum jalan cerita wayang, sehingga durasi pentas lebih pendek dan dapat di pilih bagian-bagian yang menarik saja.

Dengan cara ini tak hanya orang yang awam wayang/ ibu-ibu termasuk anak-anak yang tidak pernah nonton wayang-pun jadi terpikat dan tertawa terbahak-bahak jika menyaksikannya.

Adanya Wayang Karo ini, para pelestari wayang kulit berharap, seni wayang kulit dapat lebih dekat dengan masyarakat, sehingga bisa dikenal, bisa dicintai dan bisa kembali lestari.

(Mukhtar Bagus/SUN TV/uky)

Tidak ada komentar: