Total Tayangan Halaman

Jumat, 05 Agustus 2011

Medicine: Sindrom Horner

Jumat, 05/08/2011 09:25 WIB

Sindrom Horner, yang Menyerang Satu Sisi Wajah

Putro Agus Harnowo - detikHealth

<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Deskripsi
Ketika saraf yang berjalan dari otak ke mata dan wajah rusak, suatu gangguan yang jarang ditemui terjadi yakni Sindrom Horner. Biasanya, hanya satu sisi wajah yang dipengaruhi oleh sindrom Horner. Kelopak mata turun, pupil mata mengecil dan menurunnya keringat pada satu sisi wajah merupakan karakteristik sindrom ini.

Sindrom horner merupakan pertanda dari masalah medis seperti tumor, cedera sumsum tulang belakang atau stroke yang merusak saraf di wajah. Terkadang kasus penyebab utamanya tidak dapat ditemukan karena sindrom Horner sebenarnya bukanlah penyakit. Sindrom Horner tidak memerlukan perawatan spesifik. Namun jika dimungkinkan, perawatan diarahkan pada penyebab utamanya.

Gejala
Biasanya hanya satu sisi wajah saja yang menandakan gejala terjadinya sindrom Horner, yaitu:
1. Mengecilnya ukuran pupil pada mata yang terkena gangguan.
2. Menurunnya kelopak mata atas dan kelopak mata bawah sedikit naik.
3. Berkurangnya atau tidak berkeringatnya sisi wajah yang sisi wajah yang terkena gangguan (anhidrosis)
4. Pada beberapa kasus, seorang bayi yang lahir dengan kelainan sindrom Horner, iris pada mata yang terkena gangguan berwarna lebih cerah daripada mata yang lainnya.

Penyebab
Rusaknya saraf simpatetik yang mengontrol sirkulasi dan keringat pada tubuh di mata dan wajah. Saraf simpatetik di wajah tidak langsung melewati otak dan harus melewati jalur yang panjang.

Sindrom Horner terjadi ketika saraf terluka pada suatu tempat di dalam jalurnya. Karena saraf simpatetik mengontrol tiap sisi, tanda dan gejala sindrom Horner biasanya terjadi hanya pada satu sisi wajah.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sindrom Horner dengan cara merusak serat saraf symphatetic antar lain:
1. Cedera sum-sum tulang belakang.
2. Cedera pada bayi ketika kelahirannya
3. Stroke
4. Robekan pada lapisan dalam salah satu arteri karotis, kondisi yang dikenal sebagai carotid artery dissection
5. Tumor
6. Sakit kepala sebelah atau migrain
7. Syringomyelia, suatu kondisi di mana kisata yang disebut syrinx berkembang di dalam sum-sum tulang belakang

Perawatan
Sindrom Horner tidak memerlukan perawatan spesifik. Biasanya, ketika kondisi medis yang menjadi penyebab ditangani dengan baik maka sindrom Horner lenyap.

Sumber: MayoClinic


(ir/ir)

Tidak ada komentar: